MALANG, KOMPAS.com - Pelajar yang terinfeksi HIV/AIDS di Kota Malang disebut masih menerima perlakuan diskriminasi dari guru maupun wali murid.
Hal itu diungkapkan oleh Perwakilan Jaringan Lintas Isu Malang Raya, Rica Wanda pada Kamis (1/12/2022).
Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Jaringan Lintas Isu Malang Raya itu menggelar aksi damai di depan Balai Kota dan DPRD Kota Malang.
Mereka mendesak Pemkot Malang bekerja serius terhadap komitmen eliminasi HIV/ AIDS pada 2030.
Baca juga: KPA Flores Timur Sebut 152 Orang Meninggal karena HIV/AIDS
Massa aksi mendesak agar pemerintah dapat mengurangi stigma pengidap HIV/ AIDS.
Rica mengatakan, masih ditemukan kasus diskriminasi terhadap pengidap HIV/ AIDS di Kota Malang, termasuk anak.
Dia menyampaikan, dari data yang diperoleh pihaknya, terdapat 116 anak di Kota Malang terinfeksi HIV/ AIDS.
Dari jumlah tersebut, ditemukan adanya kasus diskriminasi kepada pelajar yang positif HIV/ AIDS di Kota Malang.
Pelajar tersebut mendapat perlakuan tidak adil, baik dari guru maupun wali murid.
"Di Kota Malang masih ada anak sekolah yang status HIV/ AIDS-nya diketahui oleh wali murid dan gurunya, tetapi oleh gurunya tidak boleh ambil air wudhu. Hal-hal seperti ini amat disayangkan, kami lakukan advokasi dengan teman-teman LBH," kata Rica.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.