Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Dekat Asrama Mahasiswa Nusantara Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi

Kompas.com - 30/11/2022, 17:45 WIB
Achmad Faizal,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Presiden Jokowi meresmikan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di Surabaya Selasa (29/11/2022).

Selain di Surabaya, asrama ini juga akan dibangun di Makassar, Manado, DKI Jakarta, Bantul DIY, dan Malang Jawa Timur.

Baca juga: Mahasiswa Asal Papua Dapat Jatah Tempati AMN Surabaya, Segini Jumlahnya

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan, tujuan dibangunnya AMN adalah sebagai sarana pemersatu.

"Sesuai arahan Presiden Jokowi, AMN dibangun sebagai rumah kebhinekaan, rumah bersama nusantara bagi mahasiswa yang menitikberatkan pada nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Budi saat peresmian.

Baca juga: Wali Kota Surabaya: Kalau Ada Kepala Dinas yang Suka Beli Produk Impor, Langsung Saya Copot!

AMN adalah upaya kolaboratif dan di bawah tanggung jawab kementerian dan lembaga, dari BIN, Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR, Kementerian Pendidikan dan Ristek.

Kemudian, Kementerian Agama dan Kementerian KKP, Perguruan Tinggi, hingga pemerintah daerah.

Baca juga: Wali Kota Surabaya Marah dan Banting Berkas Rekam Medis di RSUD Dr Soewandhie: Wargaku Kalian Suruh Nunggu Lama

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau AMN Surabaya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau AMN Surabaya.

Di Surabaya, AMN terletak di Jalan Jemur Andayani Nomor 1 Surabaya.

AMN Surabaya dibangun di atas lahan seluas 9.975 meter persegi dengan nilai kontrak sebesar Rp 95 miliar lebih dari dana APBN.

AMN Surabaya terdiri dari 2 tower masing-masing 5 lantai untuk asrama mahasiswa putra dan putri. AMN Surabaya memiliki 188 kamar dengan kapasitas 528 orang mahasiswa.

Di dalamnya, dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti ruang komunal, laboratorium bahasa, perpustakaan, ruang serbaguna, klinik kesehatan, tempat ibadah, sarana olahraga hingga bus antar jemput mahasiswa.

Baca juga: AMN Pertama Diresmikan Presiden Jokowi, Kepala BIN: Model Rumah Kebinekaan NKRI


 

AMN Surabaya akan menampung 4.010 mahasiswa angkatan pertama.

Rinciannya 253 mahasiswa putra dan 157 sisanya mahasiswa putri, dengan komposisi 165 berasal dari Papua, dan 245 sisanya dari non Papua.

Mereka berkuliah di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Airlangga Surabaya (Unair), Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) dan UPN Veteran.

"Mereka wajib tinggal selama 2 tahun dengan fasilitas Beasiswa LPDP Kemenkeu, biaya pendidikan, biaya hidup dan uang saku serta dibekali Kartu Indonesia Sehat (KIS)," kata terang Budi Gunawan.

Baca juga: Wali Kota Surabaya: Kalau Ada Kepala Dinas yang Suka Beli Produk Impor, Langsung Saya Copot!

Selama tinggal di asrama, para mahasiswa wajib mengikuti program wawasan kebangsaan, wawasan nusantara, karakter pelajar Pancasila, bela negara, hingga kewirausahaan.

Pengelolaan AMN Surabaya didukung tenaga pendidikan dari sejumlah kampus yakni Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Airlangga Surabaya (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), UPN Veteran dan Universitas Pertahanan.

"Para mahasiswa tersebut disiapkan untuk menjadi pelopor, motivator, dan inisiator yang mampu menyebarkan semangat persatuan kesatuan dalam keberagaman dan cinta tanah air di daerah asal dalam bingkai NKRI," ucap Budi.

Baca juga: Daftar Alamat dan Nomor Telepon Rumah Sakit di Kota Surabaya

Presiden Jokowi dalam sambutannya menyebutkan, AMN dibangun agar bangsa Indonesia bisa saling mengenal.

Jokowi menceritakan, usulan dibentuknya Asrama Mahasiswa Nusantara datang dari 61 tokoh Papua yang hadir di Istana Negara pada 2019 lalu.

"Mereka melaporkan banyaknya peristiwa gesekan antar mahasiswa," kata Jokowi.

Menurutnya selama ini memang di kota-kota pendidikan hampir semua provinsi punya asrama mahasiswa masing-masing dan mereka tidak saling mengenal.

Sehingga perlu dibangun satu asrama untuk semua sehingga mereka saling mengenal.

"Yang dari Papua kenal dengan yang dari Jawa, yang dari Jawa kenal yang dari Kalimantan. Ini untuk kita saling mengenal. Kita ini bangsa besar," terang Jokowi.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 30 November 2022 : Pagi hingga Sore Hujan

 

Menurutnya perbedaan bukanlah kelemahan, tapi merupakan kekuatan.

"Kalau kelemahan artinya bisa diadu domba, tapi jika dapat rukun dan bersatu maka akan menjadi kekuatan," tegasnya.

Jokowi menyebut Indonesia memiliki 714 suku yang berbeda-beda. Masing-masing suku memiliki sub suku. Dari 4 Suku Dayak saja, satu suku memiliki 406 subsuku.

Karena keyakinan itu, maka Jokowi langsung menyetujui saat ada usulan pembangunan asrama mahasiswa nusantara di kota-kota besar yang merupakan pusat pendidikan.

"Ini agar kita saling mengenal, mahasiswa dari berbagai daerah saling mengenal karena kita ini bangsa dan negara yang besar," ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com