Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Perundungan Siswa SD di Malang, Pelaku Sebut Korban Kerap Berkata Tak Sopan

Kompas.com - 29/11/2022, 21:24 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Polisi menemukan temuan baru terkait motif perundungan yang dilakukan sejumlah siswa kelas 6 SD kepada adik kelasnya yang masih duduk di kelas 2 SD, MWF (8) di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizky Saputro mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan kepada 12 saksi dan 7 terduga pelaku yang telah ditetapkan ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum), korban dikenal cukup aktif.

Menurut mereka, korban kerap melontarkan ucapan tidak sopan kepada 7 pelaku yang merupakan kakak kelas.

Baca juga: Siswa Kelas 2 SD di Malang Dirundung Kakak Kelasnya, Ini Penyebab Bullying Menurut Psikolog

"Akibat ucapan-ucapan tidak sopan itu, diduga para pelaku ini emosi hingga berujung perundungan," ungkapnya saat ditemui, Selasa (29/11/2022).

Wahyu merinci, 12 saksi yang telah diperiksa meliputi teman-teman korban dan pelaku, keluarga korban, wali kelas, serta kepala sekolah.

"Keaktifan korban ini juga dibenrkan oleh pihak sekolah dan teman-teman korban ini," jelasnya.

Baca juga: Siswa Kelas 2 SD di Malang Diduga Dikeroyok, Polisi: Pelaku Rata-rata Kelas 6

Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan, Wahyu mengatakan, korban juga memiliki sepeda motor trail mini, dan beberapa kali pernah jatuh saat mengendarai sepeda motor itu, hingga kepalanya terbentur ke jalan aspal dan kayu.

"Hal ini juga dibenrkan oleh ibu korban. Nah, apakah jatuhnya korban dari kendaraan ini ada kaitannya dengan sakit yang dialami korban saat ini, masih perlu pendalaman lagi," tuturnya.

Sebab, Wahyu juga menyampaikan menurut pengakuan para pelaku, sakitnya korban tidak serta merta akibat perundungan yang terjadi pada hari itu.

"Jadi sebelum dibawa ke rumah sakit, korban masih sempat sakit dan demam. Baru kemudian di bawa ke rumah sakit," terangnya.

Baca juga: 7 Tempat Makan Sushi di Malang, Harga Mulai Rp 5.000

Sementara itu, orangtua korban, Edi Subandi mengatakan MWF saat ini dirujuk kembali ke Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Selasa (29/11/2022), setelah kembali dari Rumah Sakit Islam (RSI) Gondanglegi, Sabtu (26/11/2022) lalu.

Ia dirujuk untuk melakukan CT Scan ulang di kepalanya setelah divonis mengalami pembengkakan dan pendarahan otak.

"Kita ke RSUD Kanjuruhan, karena disarankan dokter untuk CT-Scan ulang dan ini tadi baru selesai," terangnya melalui sambungan telepon, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Dekan FH UB Malang Sebut Sudah Bertemu Mahasiswa yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Ini Hasilnya

Dari hasil CT Scan ulang itu, Edi menyebut berdasarkan keterangan dokter, kini otaknya mengalami pembekuan.

"Sementara ini belum ada rekomendasi untuk operasi. Tapi apabila harus dioperasi, kami siap untuk dilakukan kapan saja. Saat ini putra kami masih dirawat inap, dan diberikan obat untuk menghilangkan nyeri," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com