BANYUWANGI, KOMPAS.com - Duka mendalam dirasakan oleh keluarga Briptu Moch Lasminto di Banyuwangi, Jawa Timur.
Kopilot helikopter Polri P-1103 yang jatuh di perairan Bangka Belitung tersebut dikenal sebagai sosok yang baik dan mudah bergaul.
Baca juga: Keluarga Briptu Lasminto Pilih Berangkat dari Banyuwangi ke Banten Naik Bus karena Trauma
Hal itu diungkapkan oleh Busairi (54) yang merupakan ayah mertua almarhum Briptu Lasminto.
"Orangnya baik. Sering menyapa dan traktir tetangga," kata Busairi, Selasa (29/11/2022).
Menurut Busairi, Lasminto adalah sosok menantu yang mandiri. Lasminto kerap membantu memenuhi keperluan keluarganya di Banyuwangi.
"Sering sekali. Saya tidak pernah minta tapi dia selalu kirim dan memenuhi kebutuhan kita di Banyuwangi," ujar Busairi.
Lasminto tetap berusaha membantu pekerjaan di rumah Busairi, misalnya ketika membangun dapur rumah.
"Dia ngaduk semen ya bisa. Padahal dia polisi tapi dia tidak sungkan untuk jadi kuli waktu di sini. Sempat saya cegah tapi dia enggak mau," ungkap Busairi.
Busairi menjelaskan, Lasminto menikah dengan anaknya, Miranda (26) di Banyuwangi sekitar delapan bulan lalu atau pada Maret 2022.
Busairi bercerita, Lasminto sempat berpacaran dengan anaknya tersebut selama 7 tahun.
Keduanya bertemu di Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi tahun 2015.
"Pacaran 7 tahun putus nyambung. Kemudian mereka menikah di Banyuwangi. Beberapa bulan kemarin sempat datang ke Banyuwangi. Sempat kita ajak ke Bali juga waktu itu," ungkapnya.