MAGETAN, KOMPAS.com – Tatapan mata Suyanto menerawang saat menuturkan kisah putranya, Bripda Khoirul Anam yang gugur dalam kecelakaan Helikopter NBO-105 kode P-1103 milik Polri.
Ingatan Suyanto berbalik ke masa saat putranya, Bripda Anam duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, yakni SMPN 4 Magetan.
Dia mengatakan, di saat-saat itu anaknya kerap mengutarakan impian untuk menjadi seorang polisi.
"(Bripda Khoirul Anam) Sering mengatakan ke saya kalau dia ini ingin menjadi tentara atau polisi, akhirnya milih polisi," ungkap Suyanto saat ditemui di rumah duka, Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Senin (28/11/2022).
Suyanto menambahkan, anak kebanggannya tersebut mendaftar polisi sebelum lulus dari SMK Penerbangan di Maospati.
Saat mendaftar, Khoirul Anam tidak memberi tahu dirinya karena saat itu Suyanto berada di Jakarta untuk bekerja.
Namun Suyanto tahu bagaimana perjuangan putranya meraih impian menjadi anggota polisi.
“Saat tes dia sering pulang balik Magetan-Surabaya, dia sering tidur di POM bensin (SPBU),” kenang dia.
Baca juga: Jenazah Bripda Anam Ditemukan, 3 Kru Helikopter Polri Lainnya yang Hilang Masih Dicari
Suyanto mengaku keberhasilan anaknya menjadi polisi adalah berkah yang tidak terkira bagi keluarganya.
Sejak kecil, putranya adalah pribadi yang mandiri karena tinggal bersama nenek dan kedua adik perempuannya.
“Saat diterima jadi polisi ini berkah bagi kami mengingat saya bekerja di Jakarta dan ibunya bekerja di luar negeri,” kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.