BLITAR, KOMPAS.com – Satu tim dari Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur dikirim ke lokasi kebakaran Pasar Induk Kesamben, Kabupaten Blitar.
Tim akan melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran yang berlangsung pada Minggu (27/11/2022) malam hingga Senin (28/11/2022) pagi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar AKP Tika Pusvitas Sari mengatakan, saat ini satu tim dari Bidlabfor Polda Jatim tengah menuju ke lokasi kebakaran guna melakukan penyelidikan.
Baca juga: Pasar Kesamben Blitar Terbakar, Ratusan Lapak dan Kios Hangus
“Tim dari Bidlabfor Polda Jatim sedang dalam perjalanan menuju lokasi,” ujar Tika saat dikonfirmasi wartawan, Senin.
Menurut Tika, tim laboratorium forensik diterjunkan lantaran penyebab kebakaran hingga kini belum dapat dipastikan.
Baca juga: Jadi Korban Gendam, Warga Blitar Kehilangan Uang di ATM dan Perhiasan Senilai Rp 130 Juta
Tika tidak bersedia memberikan keterangan lebih lanjut terkait kedatangan tim laboratorium forensik tersebut.
Sementara itu, sejumlah sumber menyebutkan bahwa kebakaran itu dipicu oleh korsleting listrik yang terjadi di sekitar kios penjual mainan anak yang ada di tengah area pasar.
Dugaan itu, antara lain disampaikan oleh Budi Susila Jaya, anggota DPRD Kabupaten Blitar yang tinggal tidak jauh dari Pasar Kesamben.
“Kemungkingan besar karena korsleting listrik. Di dalam pasar itu banyak kabel yang semrawut tidak tertata dengan baik," ujarnya.
Mobil-mobil unit pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 20.15 WIB dan api benar-benar dapat dipadamkan sekitar pukul 4.30 WIB, Senin pagi tadi.
Baca juga: Relokasi 138 Rumah Terdampak Tanah Bergerak di Blitar Diusulkan ke Gubernur
Total ada 11 unit mobil damkar dan satu kendaraan water cannon milik kepolisian setempat yang dikerahkan. Selain itu, terdapat setidaknya 6 unit mobil tangki yang bertugas memasok kebutuhan air.
Namun, api baru dapat dipadamkan setelah 8 jam dan seluruh lapak yang ada di area pasar tersebut ludes.
Kepala Unit Damkar Pemerintah Kabupaten Blitar Teddy Prasojo mengatakan, tim gabungan pemadam kebakaran kesulitan mendapatkan pasokan air lantaran tidak ada hidran yang tersedia di sekitar lokasi dan wilayah Kecamatan Kesamben. Hal ini menyebabkan 11 unit mobil damkar tidak dapat bekerja optimal.
"Tapi kami berhasil mencegah api menjalar ke area di sekitar pasar, termasuk rumah warga," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.