Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Kelas 2 SD di Malang Diduga Dikeroyok, Polisi: Pelaku Rata-rata Kelas 6

Kompas.com - 23/11/2022, 19:19 WIB
Imron Hakiki,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang anak berinisial MWF (7), warga Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, diduga dianiaya kakak kelasnya sepulang sekolah. Akibatnya, siswa tersebut sempat koma.

MWF adalah siswa kelas 2 di salah satu sekolah dasar negeri (SDN) di Desa Jenggolo. Sementara pelaku penganiayaan diduga siswa kelas 6 di sekolah yang sama.

Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Rusak, Pemkot Malang: Kalau Tidak Butuh Biaya Besar, Segera Kami Tangani

Rekaman video kondisi MWF saat menjalani perawatan di rumah sakit viral di media sosial. Dalam video itu terlihat korban masih mendapat sonde dan infus, dengan kondisi napas masih tersengal-sengal.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Kepolisian Resor (Polres) Malang, Iptu Ahmad Taufik membenarkan dugaan penganiayaan tersebut.

"Kejadiannya pada Jumat (11/11/2022) lalu di kawasan tidak jauh dari sekolah korban dan pelaku. Tepatnya di depan Bendungan Sengguruh," ungkap Ahmad saat ditemui, Rabu (23/11/2022).

Setelah dianiaya, korban ditinggalkan para pelaku di sekitar lokasi kejadian. Korban lalu ditemukan dalam keadaan lemas oleh kakek pencari rumput.

"Kakek pencari rumput itulah yang mengantarkan korban ke rumahnya saat itu," ujarnya.

Beberapa hari setelah dianiaya kakak kelasnya, MWF mengeluh sakit perut, muntah-muntah, dan sakit kepala. MWF lalu dilarikan ke rumah sakit.

"Berdasarkan laporan keluarga, korban mendapat penganiayaan dengan cara ditendang di bagian kepala dan dada. Namun saat ini masih proses visum, dan hasilnya belum keluar. Nanti hasil visum yang akan menjelaskan secara lengkap," jelasnya.


Ahmad menyebut, pelaku penganiayaan itu diduga sekitar enam hingga tujuh orang.

"Mereka rata-rata kelas 6 SD. Hari ini, Rabu, mereka sudah dipanggil ke Polres Malang untuk menjalani pemeriksaan," ujarnya.

Sementara itu, ayah korban, Edi Subandi mengatakan, anaknya kerap dianiaya oleh terduga pelaku sejak duduk di kelas I.

"Motifnya pemalakan. Jadi (uang) saku anak saya itu kan Rp 6.000 per hari. Kemudian diminta oleh kakak kelasnya itu Rp 5.000. Jadi yang dibuat jajan tinggal Rp 1.000," terangnya saat ditemui di Polres Malang, Rabu.

Saat kejadian terakhir, korban sedang pemulihan dari penyakit tifus yang dialaminya selama 10 hari terakhir. Korban terpaksa masuk sekolah karena sudah lama libur sekolah.

"Hari itu, anak saya terlambat pulang. Kemudian beberapa waktu kemudian diantar oleh seorang kakek pencari rumput," ujarnya.

Tiba di rumah, korban bercerita baru saja dianiaya kakak kelasnya.

"Menurut pengakuan anak saya, pada saat di parkiran itu ia diseret tiga atau empat anak, kita kurang jelas, yang jelas diseret ke Bendungan Sengguruh yang ada di depan sekolah. Dianiaya di situ. Ditendang kepalanya, dadanya, sempat sesak nafas," ujarnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 23 November 2022: Pagi Cerah Berawan dan Sore Hujan Petir

Pada keesokan harinya atau Sabtu (12/11/2022), korban tak masuk sekolah karena mengalami muntah-muntah. Korban juga mengeluh kepalanya pusing.

"Saat itu saya berpikir mungkin tifusnya kambuh. Kami bawa ke bidan langganan, dua hari kemudian agak mereda, tapi masih pusing," ujarnya.

Namun, tiga hari kemudian, pusing yang diderita korban tak kunjung sembuh.

"Disertai kejang," imbuhnya.

Atas peristiwa yang dialami putranya, Edi melapor ke Polres Malang pada Selasa (22/11/2022).

"Sudah, kemarin kita putuskan lapor ke polisi. Karena sudah fatal, jadi banyak keluarga, termasuk kita tidak menerima," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com