Terakhir kali, petugas memperbaiki kerusakan jalan di kawasan Sawojajar.
"Terakhir itu beberapa hari lalu, di minggu lalu, dilakukan di Jalan Danau Toba, Jalan Kerinci dan Jalan Maninjau," katanya.
Dandung membantah kerusakan jalan di Kota Malang saat musim hujan karena kaulitas aspal yang buruk. Kerusakan, kata dia, dipengaruhi sejumlah faktor, seperti umur jalan, air hujan, dan volume serta beban kendaraan yang lewat.
Baca juga: Pemakaman Covid-19 di Kota Malang Meningkat, Kadinkes Imbau Warga Disiplin Prokes
"Bukan, jadi bahan yang digunakan tentunya sudah sesuai dengan kualifikasi, jadi bisa terjadi, satu karena umur jalan. Yang kedua karena hujan karena musuhnya dengan air, jadi begitu aspal ada lubangan sedikit saja di jalan itu pasti akan merembes di dalamnya dan berpotensi untuk membuat aspal ngelontok. Yang ketiga karena volume kendaraan, kemudian beban kendaraan yang cukup besar," ungkapnya.
"Apalagi seperti Jalan Gribig, biasanya kan berpotensi dilewati truk tebu, nah truk tebu itu bebannya berat sekali, jadi potensi beban," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.