Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambang Pasir Tetap Beroperasi meski Bahaya Gunung Semeru Mengintai

Kompas.com - 22/11/2022, 20:05 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Aktivitas pertambangan pasir di sungai yang berhulu di Gunung Semeru tetap berlangsung meski ada potensi ancaman bencana. Penambang beralasan untuk mencari nafkah keluarga.

Seperti yang disampaikan oleh Edi, warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Edi nekat pergi menambang pasir ke sungai meski telah dilarang oleh petugas.

Namun begitu, ia selalu memperhatikan imbauan untuk segera menepi jika ancaman banjir lahar sudah datang dari gunung.

Baca juga: Gunung Semeru Alami 28 Letusan dalam 6 Jam, Ini Imbauan untuk Warga

"Ya mau bagaimana lagi, kalau enggak menambang enggak dapat uang, tapi kita tetap perhatikan kalau ada imbauan untuk menepi takut juga," kata Edi, Selasa (22/11/2022).

Seperti diketahui, warga di lereng Gunung Semeru yang berada di bantaran sungai Besuk Sat, Besuk Bang, Besuk Sarat dan Besuk Kobokan diminta lebih waspada. Sebab, ada dua potensi  bahaya yang berasal dari Gunung Semeru.

Bahaya sekunder berupa aliran banjir lahar, mengingat cuaca ekstrem di kawasan Semeru.

Baca juga: Truk Terseret Banjir Lahar Semeru, Pengemudi Selamatkan Diri Lewat Jendela

"Bahaya sekunder di mana bahaya ini tergantung dari curah hujan yang terjadi di puncak atau lereng Gunung Semeru," kata Kepala Pos Pantau Gunung Sawur, Liswanto.

Selain bahaya sekunder, warga juga diminta waspada terhadap bahaya primer berupa lontaran material letusan dan guguran awan panas dari gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Bahaya primer berpotensi cukup tinggi terjadi, mengingat beberapa hari terakhir terjadi luncuran awan panas guguran dari kawah Semeru.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya. Terlebih, bagi masyarakat yang beraktivitas atau berada di bantaran sungai.

"Kita imbau untuk tetap berhati-hati dan waspada, apalagi kalau sudah hujan harap meninggalkan area sungai yang berhulu langsung ke gunung," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemandu Wisata Meninggal di Gunung Bromo Saat Antar Wisatawan Perancis

Pemandu Wisata Meninggal di Gunung Bromo Saat Antar Wisatawan Perancis

Surabaya
Cerita Relawan Kehabisan Air Saat Padamkan Kebakaran Gunung Lawu, Selamat berkat Bambu Ori

Cerita Relawan Kehabisan Air Saat Padamkan Kebakaran Gunung Lawu, Selamat berkat Bambu Ori

Surabaya
Wanita di Surabaya Jadi Korban Penipuan Modus Mengaku Karyawan Bank, Pelaku Curi Motor

Wanita di Surabaya Jadi Korban Penipuan Modus Mengaku Karyawan Bank, Pelaku Curi Motor

Surabaya
Imbauan Disdik Situbondo soal Bocah SD Ikut Tren TikTok Sayat Tangan Sendiri

Imbauan Disdik Situbondo soal Bocah SD Ikut Tren TikTok Sayat Tangan Sendiri

Surabaya
'Water Bombing' Kebakaran Gunung Lawu Dimulai Selasa Hari Ini

"Water Bombing" Kebakaran Gunung Lawu Dimulai Selasa Hari Ini

Surabaya
Bersekongkol dengan Selingkuhan Bunuh Istri, Oknum TNI Sempat 2 Kali Beri Racun tetapi Gagal

Bersekongkol dengan Selingkuhan Bunuh Istri, Oknum TNI Sempat 2 Kali Beri Racun tetapi Gagal

Surabaya
11 Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri, Terinspirasi Konten TikTok

11 Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri, Terinspirasi Konten TikTok

Surabaya
Atasi Kebakaran Hutan Gunung Lawu, 500 Petugas Gabungan dan Warga Dikerahkan

Atasi Kebakaran Hutan Gunung Lawu, 500 Petugas Gabungan dan Warga Dikerahkan

Surabaya
Tanggap Darurat Kebakaran Gunung Lawu dan Mbok Yem yang Pilih Bertahan

Tanggap Darurat Kebakaran Gunung Lawu dan Mbok Yem yang Pilih Bertahan

Surabaya
Pertamax yang Mencemari Sumur Warga di Kediri...

Pertamax yang Mencemari Sumur Warga di Kediri...

Surabaya
Saat SMPN 1 Ponorogo Tunda Tarik Sumbangan untuk Beli Mobil Usai Viral...

Saat SMPN 1 Ponorogo Tunda Tarik Sumbangan untuk Beli Mobil Usai Viral...

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 3 Oktober 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 3 Oktober 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 03 Oktober 2023: Pagi dan Sore Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 03 Oktober 2023: Pagi dan Sore Cerah Berawan

Surabaya
Oknum TNI Sekongkol dengan Selingkuhan Bunuh dan Bakar Jasad Istri Sah

Oknum TNI Sekongkol dengan Selingkuhan Bunuh dan Bakar Jasad Istri Sah

Surabaya
Ini Jumlah Kerugian Taman Nasional Baluran Selama Sepekan Karhutla

Ini Jumlah Kerugian Taman Nasional Baluran Selama Sepekan Karhutla

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com