Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pelajar SMP di Sidoarjo yang Marah-marah ke Polisi Saat Ditegur Tak Pakai Helm

Kompas.com - 22/11/2022, 06:00 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Salah satu pelajar SMP di Sidoarjo, Jawa Timur, mengumpat dan marah-marah kepada polisi saat ditilang di pinggir jalan karena tidak pakai helm.

Rekaman video yang menampilkan siswa berinisial F itu pun viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi saat F diberhentikan di lampu merah Jalan Raya Jati, tak jauh dari pintu Tol Sidoarjo pada Senin (21/11/2022).

Baca juga: Siswa SMP Marah-marah dan Mengumpat Polisi di Sidoarjo Minta Maaf: Saya Menyesali

Diberikan pembinaan

Kanit Gakkum Satlantas Polresta Sidoarjo Iptu Ony Purnomo mengatakan, siswa tersebut diberhentikan karena tidak memakai helm ketika berkendara.

Namun, saat ditegur, siswa tersebut marah-marah dan mengumpat.

Setelah peristiwa itu, pihak sekolah dan orangtua siswa tersebut sudah datang ke kantor Satlantas Polresta Sidoarjo.

"Kami bersama guru dan orangtua akan terus memberikan pembinaan kepada siswa tersebut tentang lalu lintas," kata dia, Senin.

Dalam kasus itu, pihaknya mengedepankan pembinaan kepada siswa agar tetap mematuhi peraturan lalu lintas.

"Kita kedepankan pembinaan," ucap dia.

Minta maaf

Usai kejadian tersebut, F tidak dikenakan sanksi pelanggaran lalu lintas karena masih di bawah umur sehingga polisi mengembalikan F kepada orangtuanya.

F pun telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada orangtuanya usai diberikan pembinaan di kantor Satlantas Polresta Sidoarjo.

Bahkan, F meminta maaf sambil bersimpuh di pangkuan orangtuanya di hadapan polisi, pihak sekolah, dan Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo.

"F menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada orangtuanya sambil bersimpuh," ujar dia.

Pihaknya tidak mengenakan pasal pelanggaran lalu lintas kepada F karena masih di bawah umur.

"Kita kembalikan kepada orangtuanya karena masih di bawah umur," jelas dia.

Baca juga: Siswa SMP Sidoarjo Marah-marah dan Mengumpat ke Polisi Saat Motornya Diberhentikan, Videonya Viral

Video viral

Video yang memperlihatkan aksi polisi lalu lintas memberhentikan dan menegur pelajar SMP karena tidak mengenakan helm saat berhenti di lampu merah viral di media sosial.

Dalam potongan video tersebut, pelajar tersebut selalu membantah apa yang disampaikan polisi dengan bahasa daerah setempat.

Bahkan, beberapa kali siswa tersebut mengumpat dan marah karena ada anggota polisi lain yang mengambil gambar.

Namun, satu polisi terus memberikan teguran dan peringatan dengan bahasa yang baik.

Potongan video lain menunjukkan siswa tersebut berada di ruangan kantor polisi.

Di ruangan tersebut, seorang pria yang diketahui sebagai guru siswa tersebut memberikan wejangan bahwa berkendara tanpa memiliki SIM dan tanpa helm itu dilarang.

Namun, siswa itu tetap ngotot menyalahkan anggota polisi yang mengambil gambar dirinya saat diberhentikan di lampu merah.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor Andi Hartik, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com