Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi di Ngawi Mati Usai Divaksin PMK, Dinas Peternakan: Itu karena BEF, Bukan Vaksin

Kompas.com - 16/11/2022, 08:21 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com – Dinas Peternakan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur memastikan kematian sapi milik Suhartono (51) warga Desa Brangol, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi bukan karena vaksin PMK, namun karena terkena penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF).

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Ngawi Bonadi mengatakan, di desa yang sama terdapat tiga sapi yang terjangkit BEF, dua di antaranya sembuh.

“Di desa itu ada 3 sapi yang terkena BEF, 2 sembuh sementara satu sapi mati,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon Selasa (15/11/2022).

Baca juga: Bawa Pulang 3 Medali di Ajang Popda, Atlet Panahan Ngawi Ternyata Berangkat dengan Uang Urunan

Bonadi menambahkan, penyait BEF disebebkan oleh virus BEF dan ditularkan oleh perantara serangga. Menurutnya dengan penanganan yang tepat BEF bisa disembuhkan.

Terkait sapi milik Suhartono yang mati usai divaksin PMK, menurutnya, bukan termasuk kasus PMK sehingga pemilik sapi tidak akan mendapat kompensasi.

“Kalau bukan PMK kita tidak bisa usulkan untuk dapat bantuan,” imbuhnya.

Baca juga: Sukseskan KTT G20 di Bali, Kementan Gencarkan 3 Langkah Kendalikan PMK dan Rabies

Untuk mencegah penyebaran PMK Dinas Peternakan Kabupaten Ngawi telah melakukan vaksin terhadap lebih dari 2.300 sapi di mana tercatat 2.200 sapi terpapar PMK dinyatakan sembuh.

Sementara 40 sapi saat ini masih dalam penanganan penyembuhan PMK. Angka kematian sapi akibat PMK di Ngawi tercatat 44 ekor dan potong paksa 4 ekor.

 

Sebelumnya Suhartono (51) warga Desa Brangol, Kecamatan Karangjati,  mengaku sapinya mati pada Hari Sabtu  (12/11/2022) sore usai divaksin PMK dosis 2 sehari sebelumnya.

Suhartono mengaku mengalami kerugian hingga Rp 15 juta sesuai harga pasaran sapi miliknya.

Dia juga mengaku meminta ganti rugi atas biaya penguburan sapi miliknya tersebut.

"Saya rugi Rp 15 juta, saya sudah laporkan kepada Kepala Desa Brangol," ujar Suhartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com