SURABAYA, KOMPAS.com - Jumlah kasus Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, berada di urutan tertinggi kedua nasional, setelah DKI Jakarta.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengakui kasus Covid-19 di Kota Pahlawan meningkat. Menurutnya, hal itu terjadi karena Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 15 November 2022 : Pagi Berawan, Malam Cerah Berawan
"Karena (jumlah) penduduknya banyak. Tapi, kalau lihat persentasenya (kasus Covid-19 di Surabaya) sebenarnya tidak banyak," ujar Eri di Surabaya, Selasa (15/11/2022).
Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya melakukan pencegahan penularan Covid-19 di wilayah itu.
Pemkot Surabaya semakin gencar melaksanakan vaksinasi booster atau dosis ketiga terhadap masyarakat di Kota Pahlawan.
"Sudah disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bahwa vaksin booster sudah datang lima hari yang lalu dan sudah dibagi, maka kita akan melakukan booster di bawah dengan Forkopimda Surabaya kepada masyarakat," kata Eri.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, tercatat sembilan kasus varian Covid-19 XBB di Surabaya. Jumlah itu didapat berdasrakan pemeriksaan Whole Genome Sequenching (WGS) oleh ITD Universitas Airlangga (Unair) Kota Surabaya.
"Untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 maupun varian XBB, kami telah membuat SE (Surat Edaran) tentang antisipasi lonjakan kasus Covid -19 agar seluruh masyarakat Kota Surabaya dapat patuh terhadap protokol kesehatan, serta meminimalisir penularan," kata Nanik.
Selain menerbitkan edaran dan meningkatkan vaksinasi booster, Dinkes Surabaya kembali menggelar testing, tracing, dan treatment (3T), secara masif.
Oleh karena itu, Pemkot Surabaya mengoptimalkan vaksinasi di puskesmas dan gerai vaksinasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.