BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 150 personel TNI AU akan standby di Bandara Internasional Banyuwangi, Jawa Timur, selama pelaksanaan KTT G20 di Bali.
Ratusan personil itu berasal dari Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU, yang merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat.
Mereka sudah berada di Banyuwangi sejak Jumat (11/11/2022). 150 personel itu diangkut dengan dua pesawat Hercules dari Skuadron 33 Makassar dan Skuadron 31 Halim Perdanakusuma.
Baca juga: 2.500 Penjor Sambut Delegasi KTT G20 di Bali
Komandan Satuan Tugas Udara (Dansatgasud) Bandara Banyuwangi, Kolonel Penerbang (Pnb) Wisnu Aji Prabowo mengatakan, selama di Banyuwangi, satuan tugas melakukan kontingensi jika terjadi sesuatu di Bali.
Dijelaskan, TNI AU juga akan menghadirkan pesawat jenis C 295. Pesawat itu untuk melaksanakan TMC (Teknologi Memodifikasi Cuaca) yang bertujuan meng-cover hujan selama KTT G-20 di Bali.
"Rencana akan ada satu pesawat C295 dari skuadron udara 2 untuk melaksanakan TMC. Satu di Banyuwangi dan satunya lagi di Lombok," ungkap Wisnu.
Selama KTT G20, keberadaan Pesawat Hercules di ujung timur Pulau Jawa ini, memiliki fungsi utama sebagai stand by kontigensi.
Baca juga: 836 Mobil Listrik Siap Pakai untuk KTT G20, Ini Daftarnya
Stand by kontigensi yang dimaksud, apabila terjadi sesuatu di Bali, pihaknya akan mengangkut tamu delegasi ke Banyuwangi.
"Kita angkut delegator yang ada di Bali untuk dibawa ke Banyuwangi. Selanjutnya kita antarkan dimana pesawat mereka diparkir," jelasnya.
Sebagai informasi, Bandara Internasional Banyuwangi juga akan menjadi salah satu tempat parkir pesawat delegasi VVIP atau privat jet negara-negara peserta KTT G-20 di Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.