BLITAR, KOMPAS.com - Sebanyak 26 granat yang ditemukan warga terkubur di tanah pekarangan di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, telah diledakkan di Sungai Gladak, aliran lahar Gunung Kelud.
Kepala Polres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan pemusnahan (disposal) 26 granat tersebut telah berhasil dilakukan oleh Tim Jihandak Polda Jawa Timur.
"Pemusnahan dengan cara peledakan dilakukan di Sungai Gladak yang jauh dari pemukiman warga. Tadi peledakan dilakukan dua tahap," ujar Argo kepada wartawan di lokasi peledakan di wilayah Kecamatan Nglegok, Sabtu (12/11/2022).
Baca juga: Bertahun Ditanam di Halaman Belakang Polsek, 2 Mortir dan 1 Granat Dievakuasi Tim Penjinak Bom
Peledakan dilakukan sekitar pukul 12.10 WIB, tidak lama setelah proses evakuasi granat dari lokasi temuan di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok.
"Peledakan dilakukan dengan detonator yang berjarak sekitar 500 meter dari posisi granat. Jadi cukup aman juga," tambah Argo.
Baca juga: Pemancing di Malang Temukan Granat Tangan, Diduga Masih Aktif
Dia menjelaskan bahwa proses disposal berjalan lancar dan aman.
Ditanya asal muasal keberadaan granat, Argo menduga granat tersebut merupakan sisa perang kemerdekaan Republik Indonesia.
Namun dia tidak dapat memastikan secara spesifik waktunya. Hanya saja, dia memastikan bahwa granat telah tertimbun di tanah selama puluhan tahun.
"Dugaannya ini sisa dari masa perjuangan kemerdekaan. Kita tahu wilayah Blitar juga merupakan wilayah terjadinya konflik bersenjata pada masa itu," jelasnya.
"Tapi kapan persisnya kita tidak dapat memastikan. Yang jelas granat ini sudah terkubur lama, sudah sangat berkarat," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.