Dia berharap, kebijakan ini dapat menambah ruang kreatif bagi anak. Kemampuan sosialisasi siswa dan proses pembentukan karakternya pun diharapkan bisa meningkat.
Meski begitu, menurut Eri, proses penumbuhan karakter anak tidak cukup jika hanya dilakukan di sekolah.
Oleh sebab itu, dia mengajak para orangtua untuk ikut membentuk karakter anak saat di rumah.
"Karakter anak akan terbentuk nanti, karena anak butuh kasih sayang orangtua, yang menjadikan anak ini pemimpin yang luar biasa adalah kasih sayang orangtua," kata Eri, Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Senggolan Saat Parkir, Pria di Surabaya Pukul Wajah Orang Pakai Tongkat Baseball, Videonya Viral
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyatakan bahwa pihaknya berupaya serius mengurangi beban siswa.
Sesuai instruksi Wali Kota Surabaya, jam KBM di sekolah pun dikurangi agar siswa tetap memiliki aktivitas sosial di luar sekolah.
"Jam belajar selesai pukul 12.00 WIB dan pendalaman (karakter sampai) pukul 14.00 WIB. Artinya dua jam sudah efektif, anak-anak bisa mengikuti pola pembelajaran melalui pengembangan bakat masing-masing. Ada melukis, menari, mengaji, dan lainnya," jelasnya.
Menurutnya, pola pembelajaran pendalaman karakter yang diberlakukan akan melatih siswa menjadi lebih aktif, mandiri, dan berani berpendapat.
"Anak dilatih aktif membuat proyek. Saya siapkan menu ekstrakurikuler yang cocok dengan sekolah dan kondisi anak-anak agar menyenangkan," pungkasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor: Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.