Dalam aksi damai tersebut, ribuan Aremania turun ke jalan untuk menyuarakan keadilan atas penanganan perkara tragedi Kanjuruhan. Mereka membawa keranda yang terbuat dari kayu dan foto-foto korban yang ditaruh mengitari Bundaran Alun-alun Tugu Kota Malang.
Massa aksi melantunkan kalimat tauhid selama perjalanan dari Stadion Gajayana menuju Bundaran Alun-alun Tugu Kota Malang. Aksi teatrikal juga diperagakan oleh Aremania yang menggambarkan peristiwa tragedi Kanjuruhan. Teatrikal tersebut berlangsung di perempatan Rajabali, sebelum sampai di Bundaran Alun-alun Tugu Kota Malang.
Baca juga: 40 Hari Tragedi Kanjuruhan dan Sederet Aksi Belasungkawa
Para Aremania mengenakan pakaian bernuansa hitam sebagai simbol masih dalam suasana duka. Aksi ini dikomandoi oleh Tim Gabungan Aremania (TGA) bersama seluruh elemen masyarakat Malang Raya.
Aksi damai itu menyuarakan tiga tuntutan yang disebut sebagai Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat. Pertama, menuntut untuk menangkap dan mengadili seluruh aktor di balik tragedi Kanjuruhan dan seluruh eksekutor di lapangan.
Kedua, menjadikan tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran HAM ringan. Ketiga, menuntut membayar segala kerugian yang diderita korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan melalui kompensasi dan restitusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.