Dia mengatakan, DBD merupakan salah satu penyakit musiman yang sering terjadi utamanya di musim hujan.
Curah hujan yang tinggi menimbulkan genangan sehingga menjadi tempat nyamuk bertelur dan berkembang biak.
"DBD ini kasus tiap tahun dan penyebabnya sudah pasti adanya genangan yang menjadi perindukan nyamuk Aedes aegypti, manakala genangan tidak ada berarti bibit, jentik nyamuk enggak ada, sehingga cuma tinggal yang dewasa, dewasa seperti apa di gantungan-gantungan baju atau tempat-tempat yang lain," katanya.
Baca juga: DBD di Sikka Tembus 355 Kasus, Bupati: Sosialisasi Pencegahan Harus Terus Digencarkan
Dia mengimbau, masyarakat mencegah DBD dengan melakukan 3M plus yakni menutup dan menguras tempat penampungan air serta memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.
Mencegah dan menghindari gigitan nyamuk juga dapat dilakukan dengan cara seperti memasang kawat pada ventilasi rumah, kemudian menaburkan lavasida di tempat penampungan air.
Selanjutnya, tidak menggantung pakaian kotor, menggunakan lotion anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk dan lainnya.
"Itu bisa dibersihkan dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.