KOMPAS.com - Densus 88 menangkap terduga terorris berinsial AR yang berprofesi sebagai kepala sekolah SD negeri di Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur pada 28 Oktober 2022.
Selain AR, Densus 88 juga menangkap NH di Kalianget dan S ditangkap di Desa Pangarangan. Sementara terduga teroris lain yang ditangkap adalah SB yang ada di Magetan.
SB diduga merupakan pengasuh salah satu pondok pesantren di Jalan KH Mansyur Sumenep.
SB merupakan warga Magetan yang telah ber-KTP Sumenep sejak 8 tahun lalu setelah menikah dengan istrinya.
Bupati Achmad Fauzi mengaku tidak terlalu heran soal penangkapan terduga teroris AR oleh Densus 88. Ia mengatakan pihaknya telah mendengar aktivitas RA sejak enam bulan lalu.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumenep
Bahkan ia mengaku telah memanggil AR secara persuasif.
"Bahkan kami waktu itu langsung memanggil yang bersangkutan, secara persuasif kami memberikan pemahaman tentang NKRI harga mati. Karena tidak mungkin kami langsung secara vulgar menyampaikan jika yang bersangkutan diduga masuk dalam jaringan gerakan radikal," terang Achmad Fauzi pada Jumat (4/11/2022).
Namun ternyata Densus 88 telah memantau kegiatan AR. Hingga pada akhirnya AR ditangkap pekan lalu, dan bersama para terduga lainnya.
"Orang kalau sudah "terpapar" aliran radikal seperti itu memang susah ya. Meski kami sudah menanamkan nilai-nilai kebangsaan, tapi kenyataannya mereka tetap seperti itu," kata dia.
Ia mengatakan aliran radikal di Sumenep ada beberapa simpul. Mereka biasanya menggelar pengajian-pengajian secara tertutup dan bahkan sesekali kegiatan di luar kota.
Baca juga: Cegah Kembali Terpapar, Napi Teroris di Padang Diberi Bantuan Modal Rp 3 Juta
"Jadi gerakan mereka ini ada simpul-simpulnya, ibaratnya ini seperti pemerintahan. Ada pimpinan tertinggi seperti Bupati, kemudian ada pimpinan OPD, ada di pimpinan tingkat desa seperti kades. Tapi untuk Sumenep jaringannya belum sampai ke bawah. Mereka masih merintis untuk mendirikan pemerintahan," katanya.
Selain menangkap terduga teroris, anggota Densus 88 juga menyita sejumlah barang bukti di Pergudangan Mutiara Margomulyo Permai, Blok A 44, Tandes, Surabaya.
Ketua RT 01, Agus mengatakan dirinya sempat diajak petugas kepolisian melakukan penggeledahan di dalam gudang di kawasan jalan tersebut sekitar pukul 13.30-15.00 WIB.
Para petugas berdatangan melakukan penggeledahan di gudang tersebut, menggunakan sekitar lima kendaraan jenis SUV dan minibus elf.
Sepengetahuan Agus, penggeledahan tersebut berkaitan dengan kasus dugaan keterlibatan jaringan teroris.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.