KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, membawa setumpuk dokumen saat menghadiri agenda pemeriksaan kedua sebagai saksi atas kasus tragedi Kanjuruhan.
Iwan yang didampingi kuasa hukumnya menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim, Kamis (3/11/2022), Kamis (3/11/2022), sejak sekitar pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
"Dokumen banyak, yang jelas untuk pendukung kepada penyidik," kata Iwan.
Usai menjalani pemeriksaan, kuasa hukum Iwan Bule, Ahmad Riyadh menjelaskan bahwa kliennya itu mendapat sekitar 35 pertanyaan tambahan dari tim penyidik, mulai dari seputar fungsi PSSI, regulator, kompetisi, hingga penanggungjawab pertandingan.
"Semua seputar pertanyaan tambahan," ujar Ahmad.
Pemeriksaan Iwan Bule sebagai saksi kasus tragedi Kanjuruhan pertama kali dilakukan pada Kamis (20/10/2022).
Pemeriksaan kedua seharusnya digelar sepekan sesudahnya, yakni Kamis (27/10/2022).
Akan tetapi, Iwan Bule tidak datang dan meminta pergantian jadwal dengan alasan harus menghadiri rapat dengan PSSI dan federasi sepakbola dunia, FIFA.
Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres) Malang menyiapkan teknis pengamanan proses ekshumasi dua orang korban tragedi Kanjuruhan, di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (5/11/2022).
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Putu Kholis Aryana, mengatakan bahwa pihaknya memastikan proses ekshumasi akan berjalan aman dan lancar.
Baca juga: Alasan Iwan Bule Mangkir Pemeriksaan Lanjutan Tragedi Kanjuruhan, Sibuk Hadiri Agenda PSSI dan FIFA
"Sekaligus memberikan pelayanan terbaik bagi keluarga korban atau pemohon," kata Kholis, Kamis (3/11/2022).
Dia mengungkapkan, jajarannya akan menerjunkan 250 personel untuk menjaga keamanan selama proses ekshumasi berlangsung.
"Ada penjagaan dan pengaturan yang kami susun sedemikian rupa agar pihak korban, pihak dokter, penyidik, pengawas, serta warga yang ingin melihat tidak menggangu proses autopsi," jelasnya.
Selain itu, Kholis menambahkan, pihaknya pun telah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan oleh tim dokter forensik dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jatim untuk keperluan ekshumasi.
"Sampai saat ini kami selalu cek dan ricek untuk memastikan tidak ada alat yang belum terpenuhi pada saat hari H," ucap Kholis.
Kholis menuturkan, proses ekshumasi korban dapat dilaksanakan di lapangan, namun dengan mempertimbangkan faktor cuaca.
"Tapi untuk hasil ekshumasi butuh berapa lama keluarnya, kami tidak bisa menjawab. Tim dokter yang bisa menjawab," pungkasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal, Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor: Pythag Kurniati, Dheri Agriesta)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.