Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Tempe dan Tahu Keluhkan Harga Kedelai, Ini Kata Mentan

Kompas.com - 02/11/2022, 21:10 WIB
Nugraha Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Para perajin tempe dan tahu di berbagai daerah mengeluhkan harga kedelai impor yang melambung.

Menanggapi keluhan para perajin dan pedagang tempe dan tahu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah berupaya menurunkan dan menstabilkan harga kedelai

Salah satunya dengan terus mendorong para petani untuk menanam kedelai lokal.

Syahrul menuturkan, Presiden Joko Widodo meminta semua pihak mendukung upaya penanaman kedelai lokal. Namun, harga jual yang ada diharapkan bisa sesuai atau tidak merugikan petani.

Sehingga diharapkan juga, Indonesia tidak terus bergantung dengan impor lagi.

Baca juga: Melihat Inovasi Budi Daya Kedelai di Lumajang, Pakai Metode Tumpang Sari dengan Tebu

"Jangan cuma suruh tanam, tetapi langsung dibeli dengan harga Rp 10.000 per kilo, selama ini kan harga kedelai kita hanya sekitar Rp 5.000, Rp 6.000, dengan 10.000 itu berarti sudah menjadi bonus untuk mereka supaya tanam lebih banyak," kata Syahrul usai menjadi pembicara kuliah tamu di Universitas Brawijaya pada Rabu (2/11/2022).

Saat ini harga kedelai impor nasional rata-rata sekitar Rp 14.000 per kilogram.

Menurut Syahrul, selama ini perajin tempe dan tahu lebih memilih kedelai impor karena lebih murah. Sehingga harga jual produk tempe dan tahu juga murah.

"Karena ya tentu saja selama ini kan pilihan kita mengimpor itu jauh lebih murah, agar harga tempe tahu lebih murah, tetapi karena climate change di negara asal juga sekarang terkontraksi naik," katanya.

Sebelumnya, salah seorang pedagang tempe mengeluhkan mahalnya harga kedelai saat bertemu Presiden Joko Widodo. .

"Pak Jokowi kesini, Alhamdulillah. Biar tau kondisi saya jualan tempe. Masalahnya kedelai ini kan sekarang lagi mahal. Saya minta diturunkan harga kedelainya," katanya seperti dilansir dari TribunKaltim.co, Rabu (25/10/2022).

Baca juga: Harga Kedelai Tinggi, Mendag Zulhas Tugaskan Bulog Impor 350.000 Ton

Seorang perajin tempe di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sarija (56) juga mengeluhkan harga kedelai yang melambung.

Menurut Sarija, tingginya harga kedelai mempengaruhi ongkos produksi tempe.

Perajin tempe dinilai sulit berkembang dengan kondisi ini.

“Penjual tempe hanya bisa bertahan hidup,” kata Sarija (56) di rumahnya di Pedukuhan Gunung Pentul, Kalurahan Karangsari, Kapanewon Pengasih, Jumat (28/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com