Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2022, 17:52 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Ario Soerjo yang memiliki nama lengkap Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo (R.M.T. Soerjo) adalah gubernur pertama Jawa Timur.

Tak hanya menyandang predikat gubernur pertama Jawa Timur, beliau juga dianugerahi predikat sebagai Pahlawan Nasional.

Baca juga: Sejarah Provinsi Jawa Timur dan Penentuan Hari Jadi yang Dirayakan Setiap 12 Oktober

Nama Gubernur Soerjo bahkan diabadikan sebagai nama jalan utama di depan Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya.

Baca juga: Pertempuran Surabaya: Penyebab, Tokoh, Kronologi, dan Dampak

Berikut adalah biografi Ario Soerjo atau Gubernur Soerjo yang sosoknya masih dikenang hingga saat ini.

Baca juga: Biografi Singkat Bung Tomo, Tokoh dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Biografi Singkat Ario Soerjo

Ario Soerjo atau Gubernur Soerjo merupakan sosok putra daerah kelahiran Magetan, Jawa Timur, pada 9 Juli 1898.

Beliau merupakan anak kedua dari sepuluh bersaudara dari Raden Mas Wiryosumarto yang bertugas sebagai Ajun Jaksa di Magetan, dan Raden Ayu Kustiyah.

Gubernur Soerjo juga memiliki seorang istri bernama Raden Ayu Mustopeni.

Sehingga ia juga dikenal sebagai menantu Raden Mas Arja Hadiwinoto, Bupati Magetan yang ke-12 yang bergelar Raden Tumenggung Surohadinegoro.

Pendidikan dan Karir Ario Soerjo

Dilansir dari laman Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan, Ario Soerjo menempuh pendidikan di OSVIA atau Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (Sekolah Pendidikan Pribumi).

Setelah lulus dari OSVIA, beliau sempat bekerja sebagai calon pegawai negeri di kantor kontroler di Ngawi.

Ario Soerjo juga sempat mengikuti sekolah pendidikan polisi, di mana setelah selesai pendidikan kemudian diangkat menjadi camat.

Beliau kemudian diangkat menjadi wedana atau pimpinan wilayah daerah tingkat II di Pacitan.

Sosoknya mulai menjadi sorotan ketika diangkat sebagai Bupati Magetan yang ke-13 pada tahun 1938, dan menjabat sampai tahun 1943.

Jabatan Ario Soerjo sebagai Bupati Magetan berakhir pada masa penjajahan Jepang karena ia kembali diangkat sebagai Su Cho Kan (Residen) Bojonegoro pada tahun 1943 sampai tahun 1945.

Ario Soerjo menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai Residen Bojonegoro sampai tanggal 11 Oktober 1945, sebelum kemudian pindah ke Surabaya untuk menjadi gubernur Jawa Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pria di Situbondo Tewas Terjatuh di Area Tambang Galian C

Pria di Situbondo Tewas Terjatuh di Area Tambang Galian C

Surabaya
Erupsi, Gunung Semeru Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Erupsi, Gunung Semeru Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Surabaya
Viral Video Tawuran di Ponorogo, Polisi Tangkap Satu Pelaku

Viral Video Tawuran di Ponorogo, Polisi Tangkap Satu Pelaku

Surabaya
Viral Video Perkelahian Antar-remaja di Ponorogo, Satu Orang Ditangkap

Viral Video Perkelahian Antar-remaja di Ponorogo, Satu Orang Ditangkap

Surabaya
Anies Baswedan Temui Gus Najih di Ponpes Al Anwar Sarang Rembang

Anies Baswedan Temui Gus Najih di Ponpes Al Anwar Sarang Rembang

Surabaya
Warga Sidoarjo Penggugat Kemenag soal Layanan Haji Diadukan ke Polisi atas Tuduhan Pemerasan

Warga Sidoarjo Penggugat Kemenag soal Layanan Haji Diadukan ke Polisi atas Tuduhan Pemerasan

Surabaya
Sosok Nardinata Marshioni, Suami yang Ternyata Perempuan di Surabaya, Nama Jusuf Hamka Terseret

Sosok Nardinata Marshioni, Suami yang Ternyata Perempuan di Surabaya, Nama Jusuf Hamka Terseret

Surabaya
1 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Ratusan Warga Malang Raya Konvoi Tuntut Keadilan

1 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Ratusan Warga Malang Raya Konvoi Tuntut Keadilan

Surabaya
Kasus DBD di Probolinggo Jatim, 18 Orang Meninggal

Kasus DBD di Probolinggo Jatim, 18 Orang Meninggal

Surabaya
Momen Terakhir Elmiati bersama Anak Balita dan Suaminya di Stadion Kanjuruhan

Momen Terakhir Elmiati bersama Anak Balita dan Suaminya di Stadion Kanjuruhan

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Tulungagung Hari Ini, 1 Oktober 2023: Siang hingga Sore Cerah

Prakiraan Cuaca di Tulungagung Hari Ini, 1 Oktober 2023: Siang hingga Sore Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 1 Oktober 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 1 Oktober 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 01 Oktober 2023: Pagi dan Sore Cerah

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 01 Oktober 2023: Pagi dan Sore Cerah

Surabaya
Rapat Pembentukan Komite Ad Hoc Suporter Digelar 1 Oktober Saat Peringatan Tragedi Kanjuruhan

Rapat Pembentukan Komite Ad Hoc Suporter Digelar 1 Oktober Saat Peringatan Tragedi Kanjuruhan

Surabaya
100 Hektar Kawasan Gunung Lawu Terbakar

100 Hektar Kawasan Gunung Lawu Terbakar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com