Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Lumajang Minta Ada Psikotes dan Tes Kecakapan dalam Rekrutmen Direktur RSUD dr Haryoto

Kompas.com - 01/11/2022, 19:31 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haryoto Lumajang dalam melayani masyarakat mendapat sorotan karena dianggap kurang maksimal.

Kini, rumah sakit milik daerah itu tengah melakukan rekrutmen direktur baru. Harapannya, ada perbaikan layanan kepada masyarakat dan menjadikan rumah sakit ini sebagai rujukan utama dibanding rumah sakit swasta.

Baca juga: Disebut Telantarkan Pasien Selama 8 Jam, Begini Penjelasan RSUD dr Haryoto Lumajang

Wakil Ketua DPRD Lumajang Bukasan mengatakan, panitia seleksi perlu memperhatikan kemampuan calon direktur baru dalam mengelola rumah sakit.

Menurutnya, dengan status badan layanan umum daerah (BLUD), RSUD dr Haryoto perlu segera melakukan pembenahan dalam hal pengelolaan rumah sakit.

"Kalau saya pikir harus ada psikotes dulu sebelum tes kompetensi untuk dipakai acuan menilai karakter dan kemampuan mengatur manajemen," kata Bukasan di Lumajang, Selasa (1/11/2022).

Bukasan menyebut, persepsi masyarakat yang menjadikan rumah sakit daerah sebagai pilihan terakhir dalam mengakses layanan kesehatan sudah harus diubah.

Ia berharap, adanya rekrutmen baru ini bisa menjadi tangga awal untuk menampilkan wajah baru rumah sakit daerah yang lebih ramah kepada masyarakat.

Saat ini, sudah ada tiga nama calon direktur RSUD yang dinyatakan lolos seleksi yakni, dr Halimi Maksum, dr Novi Hamzah, dan dr Yanna Susanti. Semua calon ini adalah pimpinan yang sekarang menjabat di rumah sakit milik pemerintah itu.

Rinciannya, dr Halimi merupakan Direktur RSUD dr Haryoto. dr. Novi Hamzah adalah wakil direktur pelayanan, dan dr Yanna Susanti menjabat sebagai kepala bidang pelayanan.

Sementara, Kepala BKD Lumajang Akhmad Taufik menjelaskan, syarat untuk menjadi direktur RSUD tidak harus seorang aparatur sipil negara (ASN).

Baca juga: Melihat Inovasi Budi Daya Kedelai di Lumajang, Pakai Metode Tumpang Sari dengan Tebu

Namun, tetap harus dari kalangan dokter. Baik itu dokter umum, dokter gigi, maupun dokter spesialis sesuai UU Nomor 44 Tahun 2009.

"Sekarang sudah selesai tes tahap pertama, ada tiga yang lolos pejabat rumah sakit semua, sebenarnya non-ASN bisa daftar tapi syaratnya harus dokter," jelas Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com