Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Telantarkan Pasien Selama 8 Jam, Begini Penjelasan RSUD dr Haryoto Lumajang

Kompas.com - 01/11/2022, 16:48 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haryoto Lumajang tengah mendapat sorotan di tengah masa rekrutmen direktur baru rumah sakit.

Wakil Ketua DPRD Lumajang Bukasan mengatakan, kerap kali menerima aduan dari warga yang berobat ke rumah sakit milik pemerintah daerah itu.

Baca juga: Melihat Inovasi Budi Daya Kedelai di Lumajang, Pakai Metode Tumpang Sari dengan Tebu

Menurutnya, beberapa aduan yang masuk seperti alur birokrasi yang ribet, sehingga penanganan medis tidak segera diterima pasien.

Kemudian, kalau bukan orang tertentu tidak mendapatkan pelayanan yang baik. Bahkan, menurut Bukasan, ada salah satu ASN mengaku pernah menjadi pasien dan ditelantarkan sampai delapan jam.

Bukasan mengatakan, ASN itu menyebut perlakuan itu diterima karena dokter libur pada Sabtu. Setelah pulang dari RSUD dr Haryoto, pasien itu dibawa ke rumah sakit swasta dan langsung mendapat penanganan medis.

 

"Kalau pasien sudah pernah merasakan layanan rumah sakit swasta, biasanya akan bilang kok (pelayanannya) enggak seperti di swasta," kata Bukasan di Lumajang, Selasa (1/11/2022).

Bukasan menambahkan, hal seperti ini bisa terjadi bukan karena masalah fasilitas. Namun, ada masalah dalam sumber daya manusia yang kurang sigap dan ramah.

"Kondisi sepertinya harus diubah. Kasus ini dari dulu ada dari 10 tahun. Berarti kan tidak ada perbaikan di sisi pelayanan," tambahnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Haryoto, dr Halimi Maksum membantah ada pasien rumah sakit yang ditelantarkan atau terlambat mendapatkan penanganan.

Menurutnya, adanya aduan masyarakat semacam itu terjadi karena komunikasi yang tidak berjalan lancar.

"Sebenarnya rumah sakit ini punya SOP yang sudah jelas, kalau misalnya ada persepsi itu karena kemungkinan ada komunikasi yang belum tersampaikan," ucap Halimi.

"Tapi kalau kita menelantarkan pasien delapan jam, kemudian tidak melakukan tindakan, misalnya operasi ditunda, omongan di luar akan macam-macam, mungkin bisa jadi nunggu kondisi baik, nunggu hasil lab, itu mungkin yang belum tersampaikan dengan baik kepada pasien maupun keluarga, tapi tentu ada alasan medisnya yang bisa dipertanggungjawabkan," jelasnya.

Baca juga: Tertibkan Tambang Pasir di Lumajang, Bupati Thoriq Minta Pendampingan KPK

Halimi berjanji, pihaknya akan melakukan perbaikan dalam hal komunikasi dan informasi kepada pasien agar masyarakat merasa mendapat pelayanan maksimal dari rumah sakit.

"Intinya kita akan perbaiki dari sisi komunikasi dan informasi kepada masyarakat agar pelayanan kita bisa semakin baik lagi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Surabaya
Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Surabaya
Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Surabaya
Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Surabaya
Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com