SUMENEP, KOMPAS.com - Musibah transportasi laut mulai dari kecelakaan kapal hingga nelayan hilang kerap terjadi di Perairan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Perairan terluar di Kabupaten Sumenep yang secara geografis lebih dekat ke Pulau Kalimantan tersebut menjadi kawasan rawan kecelakaan laut.
Baca juga: BPBD Ungkap Potensi Bencana di Sumenep, Angin Puting Beliung hingga Gelombang Tinggi
Kecelakaan tersebut terjadi karena faktor alami pertemuan arus antara Laut Jawa, Selat Bali, Laut Flores, serta Selat Makassar. Karena pertemuan dari beberapa arus air, daerah tersebut seringkali juga disebut sebagai segitiga bermuda Indonesia.
Anggota DPRD Kabupaten Sumenep dari Kecamatan Masalembu Darul Hasyim Fath mendorong Basarnas RI membuka kantor di Kepulauan Masalembu.
Apalagi, Perairan Masalembu menjadi lalu lintas laut bagi Kapal Motor Penumpang (KMP) dengan berbagai rute, seperti dari Surabaya-Kalimantan dan sebaliknya.
"Pulau Masalembu adalah lalu lintas yang kerap dilalui kapal dari Jawa dan Kalimantan," kata Darul kepada Kompas.com, Senin (31/10/2022).
Pada bulan tertentu, kata Darul, Perairan Masalembu sering diterpa cuaca buruk yang menyebabkan ombak tinggi dan pusaran arus kuat. Akibatnya, banyak laporan nelayan hilang dan telat ditangani.
Jarak tempuh yang harus dilalui untuk menuju Pulau Masalembu menjadi salah satu alasan kenapa evakuasi korban sering kali terlambat. Terbaru, seorang nelayan Masalembu harus berenang mencari pertolongan usai perahu miliknya dilanda angin kencang.
"Atas dasar itu, saya ingin menyampaikan permohonan terbuka untuk membuka kantor Basarnas di Pulau Masalembu untuk memperpendek jarak dengan warga pulau bila ada kejadian laka laut," pungkasnya.
Berdasarkan catatan dari Kompas.com, kecelakaan laut di Perairan Masalembu sering terjadi, bahkan memakan korban.
Pada September 2022, Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 91 terbakar di Perairan Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Jumat (16/9/2022). Akibat kejadian itu, satu orang penumpang dinyatakan tewas.
Baca juga: Cerita Saleh Terombang-ambing Selama 8 Jam di Tengah Laut, Bertahan Memeluk Jeriken
Terbaru, seorang nelayan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, bernama Saleh (50) terombang-ambing di tengah laut usai perahu miliknya diterjang angin kencang saat mencari ikan di perairan Masalembu, Rabu (26/10/2022).
Nelayan itu pun kemudian selamat usai berenang sekitar delapan jam ke arah kapal yang sedang melintas di perairan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.