Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Gadis Yatim Piatu di Gresik, 6 Tahun Dianiaya Kakak Tiri, Dipaksa Jadi Tukang Tambal Ban dan Kerap Tak Diberi Makan

Kompas.com - 23/10/2022, 16:41 WIB
Pythag Kurniati

Editor

GRESIK, KOMPAS.com - Seorang bocah yatim piatu di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berinisial EN (11) menjadi korban kekerasan oleh saudara tirinya, ER (25) beserta istrinya.

Tak hanya mengalami luka-luka, gadis ini dipaksa menjadi tukang tambal ban, bahkan kerap tak diberi makan.

Baca juga: Gadis Yatim Piatu di Gresik yang 6 Tahun Dianiaya Saudara Tiri Alami Trauma

Sudah 6 tahun dianiaya

Rupanya tindak kekerasan terhadap fisik maupun mental sudah dialami oleh EN selama enam tahun.

Bahkan EN sering dianiaya hanya karena masalah sepele.

Sehari-hari, EN dipaksa untuk bekerja, seperti menjaga pompa bensin hingga menambal ban.

Hal itu harus dilakukan EN sepulang sekolah agar terhindar dari siksaan kakak tirinya.

"Kasihan. Masih kecil, cita-citanya saja belum terlaksana, tapi sudah mengalami kehidupan yang buruk akibat salah pengasuh (saudara tiri)," tutur Ketua RW setempat, Samsudiono, kepada awak media, Sabtu (22/10/2022).

Baca juga: DPD Golkar Gresik Targetkan 12 Kursi pada Pemilu 2024

Tak diberi makan

EN pun sering tak mendapatkan hak untuk makan, termasuk sarapan sebelum berangkat sekolah.

"Setiap hari korban berangkat sekolah pagi-pagi dari rumah tanpa sarapan, biasanya disediakan sarapan dari orangtua temannya di sekolah," kata Ketua RT setempat Slamet Budiono.

EN juga harus bekerja larut malam agar mendapatkan makanan dari kakak tirinya.

"Harus bekerja dulu sampai jam 10 malam (22.00 WIB). Kadang makan siangnya itu diganti pada jam 1 malam (01.00 WIB dini hari)," ucap Slamet.

 

Warga marah

Atas kejadian tersebut, Ketua RT, Ketua RW dan warga setempat mendatangi kediaman EN dan ER yang tinggal serumah.

Warga marah atas tindakan sewenang-wenang ER dan istrinya terhadap seorang anak yang masih duduk di bangku SD itu.

"Warga marah mendengar kabar itu. Menyayangkan anak yatim piatu yang mestinya disayang, malah diperlakukan buruk," ujar Slamet Budiono.

Warga juga menduga, dana bantuan dari donatur untuk EN tak pernah sampai kepada EN.

Diduga, dana tersebut malah dinikmati sendiri oleh ER dan juga istrinya.

Baca juga: Ibu Hamil di Gresik Mengaku Ditolak Saat Periksa di Puskesmas karena Datang di Luar Jam Dinas

Pemkab terjunkan psikolog

Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik, Saifudin Ghozali mengaku telah menerjunkan psikolog untuk menangani kasus itu.

"Kami sudah menerjunkan psikolog untuk melakukan pendampingan. Sebab setelah apa yang telah dialami oleh si anak, itu membuatnya trauma," ujar Ghozali, saat dihubungi, Sabtu (22/10/2022).

Psikolog tersebut bertugas mendampingi korban untuk pemulihan traumanya.

"Setelah kami dapat laporan, kami langsung cari yang bersangkutan, koordinasi dengan RT, RW, warga yang ada di sana, Bhabinkamtibmas dan kami lakukan mediasi," ucap Ghozali.

Baca juga: Sentuh Rp364 Miliar, Penerimaan Pajak Kendaraan dari Gresik Masuk 3 Besar di Jawa Timur

Tinggal di rumah Pak RT

Hasil dari mediasi, disepakati bahwa EN sementara tinggal bersama Ketua RT Slamet Budiono agar kondisi mental EN membaik.

"Pemulihan trauma memang tidak bisa dilakukan sekali atau dua kali, butuh proses. Tapi saya yakin bisa dipulihkan, hanya prosesnya harus bertahap dan perlahan. Sementara ini, si anak tinggal di rumah Pak RT," kata Ghozali.

Untuk selanjutnya, EN tetap akan melanjutkan sekolahnya yang tinggal menyelesaikan pendidikan di kelas enam.

Kemudian, EN rencananya akan masuk ke pondok pesantren untuk melanjutkan pendidikannya.

"Dia kepengin mondok, tapi sekarang kan si anak masih kelas enam. Jadi sambil menunggu kelulusan SD, sementara akan tinggal bersama keluarga Pak RT dan kami lihat si anak cukup nyaman. Alhamdulillah juga, sudah ada Ponpes yang berkenan menerima si anak," tutur Ghozali.

Untuk mengetahui kesehatan fisik bocah yatim piatu ini secara medis, Dinas KBPPPA Gresik juga segera membawa EN melakukan pemeriksaan medis di rumah sakit.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com