GRESIK, KOMPAS.com- Nasib tragis dialami gadis yatim piatu berinisial EN (11) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Bocah tanpa orangtua ini justru menjadi objek kekerasan fisik dan mental dari saudara tiri berinisial ER (25) dan istrinya, yang diikuti tinggal bersama.
Selama enam tahun tinggal bersama, EN kerap menjadi sasaran kekerasan oleh ER dan istrinya yang membuat tubuh gadis itu penuh dengan bekas luka.
Baca juga: Siswa SMK di NTT Dianiaya Gurunya Pakai Kabel Charger di Bagian Wajah
EN kerap mendapat siksaan dari ER dan istrinya dikarenakan masalah sepele, yang membuat warga setempat merasa geram.
Hingga warga dengan didampingi oleh Ketua RT Slamet Budiono dan Ketua RW Samsudiono, akhirnya mendatangi rumah yang di tempati ER dan EN.
"Warga marah mendengar kabar itu. Menyayangkan anak yatim piatu yang mestinya disayang, malah diperlakukan buruk," ujar Slamet Budiono, kepada awak media, Sabtu (22/10/2022).
Tidak hanya kekerasan fisik, EN juga kerap dipaksa oleh ER dan istrinya bekerja menjaga pom bensin mini, serta menjadi tukang tambal ban.
Baca juga: Pemerkosa Anak Tiri di Bima Ditahan, Polisi: Tersangka Ada Kelainan Seksual
Bahkan, eksploitasi kerap didapat EN dari ER dan istrinya, karena setiap hari sepulang sekolah harus bekerja supaya terhindar dari siksaan dari kakak tiri beserta istrinya tersebut.
"Setiap hari korban berangkat sekolah pagi-pagi dari rumah tanpa sarapan, biasanya disediakan sarapan dari orangtua temannya di sekolah," kata Slamet.
Bahkan sepengetahuan warga, EN kerap tidak mendapat makan siang dari ER dan istrinya, dengan bocah malang ini harus bekerja dulu menjaga pom bensin mini dan tambal ban hingga larut malam.
Makan baru diberikan, pada saat dini hari selepas EN bekerja.
"Harus bekerja dulu sampai jam 10 malam (22.00 WIB). Kadang makan siangnya itu diganti pada jam 1 malam (01.00 WIB dinihari)," ucap Slamet.
Baca juga: Pengakuan Anak Disiksa Ibu Tiri: Disetrika Saat Tertidur dan Dikurung Dalam Kamar Tak Dikasih Makan
Warga juga menduga, sumbangan dan bantuan yang selama ini diberikan oleh para donatur kepada EN, tidak berikan oleh ER dan istrinya.
Dengan bantuan dan sumbangan tersebut, malah justru dinikmati sendiri oleh ER dan juga istrinya.
"Kasihan. Masih kecil, cita-citanya saja belum terlaksana, tapi sudah mengalami kehidupan yang buruk akibat salah pengasuh (saudara tiri)," tutur Samsudiono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.