Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia 17 Tahun, Reyvano Jadi Korban Tewas Ke-134 Tragedi Kanjuruhan, Ada Bengkak di Kepala dan Patah di Tulang Lengan

Kompas.com - 21/10/2022, 17:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Reyvano Dwi Afriyansyah (17) meninggal di Rumah Sakit Saiful Anwar atau RSSA, Kota Malang, pada Jumat (21/10/2022) sekitar pukul 06.45 WIB.

Reyvano adalah korban tewas ke-134 di Tragedi Kanjuruhan. Remaja 17 tahun itu masih duduk di kelas XII, jurusan desai grafis SMKN 4 Malang.

Ia tercatat sebagai warga Jalan Kebonsari, Desa Ngebruk, Kabupaten Malang.

Tangis sedih keluarga pecah saat jenazah Reyvano dimakamkan di pemakaman umum Desa Ngebruk.

Baca juga: Anaknya Jadi Korban Tewas Ke-134 Tragedi Kanjuruhan, Ayah Reyvano: Tragedi Ini Mohon Diusut Tuntas Seadil-adilnya

Arif Yulianto, ayah kandung Reivano mengaku ikhlas meratapi kepergian anak keduanya tersebut untuk selama-lamanya.

"Saya ikhlas menerima kepergian anak saya. Namun untuk tragedi ini mohon agar diusut tuntas seadil-adilnya," terang Arif usai pemakaman.

Arif tampak begitu syok mendengar kabar anaknya menjadi salah satu korban meninggal tragedi Kanjuruhan.

Ia mengaku awalnya tidak mengetahui jika anaknya tersebut hendak menonton sepakbola di Stadion Kanjuruhan.

"Percakapan terakhir dengan anak saya ketika hari Sabtu itu mau saya bawa ke bengkel motornya karena harus diservis," ungkap Arif.

Baca juga: Kisah Reyvano, Korban Tewas Ke-134 Tragedi Kanjuruhan yang Bertahan dengan Ventilator Selama 18 Hari

Hati Arif semakin berdebar lantaran tak kunjung mendapat kabar dari anaknya saat pertandingan usai.

Awalnya Arif mencoba berpikir positif, namun akhirnya Arif semakin gelisah.

"Dari awal pertandingan kok gak pulang-pulang. Tak pikir anak lanangku laki-laki mungkin sedang rame mungkin macet atau bagaimana. Tapi tak tunggu sampai jam 11-12 malam kok ga pulang, di situ saya mulai gelisah," ujarnya.

Arif pun kemudian menghubungi perangkat desa lalu mendatangi Stadion Kanjuruhan untuk mencari anaknya.

Ia tercengang melihat banyaknya korban di stadion dan Arif segera pergi ke RS Hasta Husada Kepanjen. Di rumah sakit tersebut Arif menemukan anaknya yang sedang kritis.

Baca juga: Reyvano, Korban Tewas Ke-134 Tragedi Kanjuruhan, Sempat Dirawat 18 Hari

"Hingga akhirnya dibawa ke RSSA Kota Malang selama 21 hari," ucapnya.

Selama Reyvano dirawat di rumah sakit, perasaan Arif selalu diselimuti kegelisahan. Ia terus menanti kabar baik dari anaknya yang sedang koma.

"Saya terus-terusan kaget karena selalu menanti kabar anak saya. Syok sekali saat itu dan sampai saat ini," paparnya sembari menundukkan kepala.

Arif sempat semringah saat hari ke-10 mendengar kabar kondisi anaknya membaik.

Namun, takdir berkata lain. Di hari perawatan ke 21, Reyvano meninggal dunia dengan patah tulang di bagian lengan kanan.

"Anak saya ada bengkak di bagian kepala ada pendarahan begitu," aku dia.

Baca juga: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 134 Orang

Terakhir, Arif mengenang anaknya tersebut sebagai sosok yang baik dan tak banyak bicara.

"Hiburannya ngopi nongkrong sama main game. Saya juga terus mengamatinya anak saya sosok yang pendiam," kenang Arif.

Dibantu alat bantu ventilator

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSSA, dr I Wayan Agung mengatakan, Reyvano sempat menjalani perawatan di RSSA Malang.

Selama 18 hari menjalani perawatan, kondisi napas Reyvano tidak stabil hingga ditempatkan di ruang ICU.

"Jadi selama 18 hari, ananda Reyvano menggunakan alat bantu ventilator dengan kondisi naik turun. Kita terus berjuang dengan almarhum selama 18 hari, tapi Tuhan menentukan kehendak lain, kami sangat berduka," kata Wayan pada Jumat (21/10/2022).

Baca juga: Komnas HAM Datangi Teknisi, Minta Penjelasan soal Rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan

Wayan menjelaskan bahwa almarhum merupakan pasien rujukan dari RS Hasta Husada Kepanjen.

Di rumah sakit tersebut, dia sempat dirawat selama dua hari, kemudian dirujuk ke RSSA.

"Kondisinya naik turun terus, ada luka di kepala, di tulang, dada (selama di RSSA). Tulang di dada ini yang kesulitan membuat dia bernapas," katanya.

Sebelumnya, tercatat almarhum Andi Setiawan (33) menjadi korban tragedi Kanjuruhan ke-133 usai menjalani perawatan selama 16 hari di ruang ICU RSSA Malang.

Selain itu, Helen Prisela (20), asal Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, menjadi korban ke-132 yang meninggal dunia di rumah sakit yang sama.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nugraha Perdana | Editor : Pythag Kurniati), Tribun Jatim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com