Selama Reyvano dirawat di rumah sakit, perasaan Arif selalu diselimuti kegelisahan. Ia terus menanti kabar baik dari anaknya yang sedang koma.
"Saya terus-terusan kaget karena selalu menanti kabar anak saya. Syok sekali saat itu dan sampai saat ini," paparnya sembari menundukkan kepala.
Arif sempat semringah saat hari ke-10 mendengar kabar kondisi anaknya membaik.
Namun, takdir berkata lain. Di hari perawatan ke 21, Reyvano meninggal dunia dengan patah tulang di bagian lengan kanan.
"Anak saya ada bengkak di bagian kepala ada pendarahan begitu," aku dia.
Baca juga: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 134 Orang
Terakhir, Arif mengenang anaknya tersebut sebagai sosok yang baik dan tak banyak bicara.
"Hiburannya ngopi nongkrong sama main game. Saya juga terus mengamatinya anak saya sosok yang pendiam," kenang Arif.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSSA, dr I Wayan Agung mengatakan, Reyvano sempat menjalani perawatan di RSSA Malang.
Selama 18 hari menjalani perawatan, kondisi napas Reyvano tidak stabil hingga ditempatkan di ruang ICU.
"Jadi selama 18 hari, ananda Reyvano menggunakan alat bantu ventilator dengan kondisi naik turun. Kita terus berjuang dengan almarhum selama 18 hari, tapi Tuhan menentukan kehendak lain, kami sangat berduka," kata Wayan pada Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Komnas HAM Datangi Teknisi, Minta Penjelasan soal Rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan
Wayan menjelaskan bahwa almarhum merupakan pasien rujukan dari RS Hasta Husada Kepanjen.
Di rumah sakit tersebut, dia sempat dirawat selama dua hari, kemudian dirujuk ke RSSA.
"Kondisinya naik turun terus, ada luka di kepala, di tulang, dada (selama di RSSA). Tulang di dada ini yang kesulitan membuat dia bernapas," katanya.
Sebelumnya, tercatat almarhum Andi Setiawan (33) menjadi korban tragedi Kanjuruhan ke-133 usai menjalani perawatan selama 16 hari di ruang ICU RSSA Malang.
Selain itu, Helen Prisela (20), asal Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, menjadi korban ke-132 yang meninggal dunia di rumah sakit yang sama.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nugraha Perdana | Editor : Pythag Kurniati), Tribun Jatim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.