BANYUWANGI, KOMPAS.com - Longsor susulan kembali terjadi di jalur menuju Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (15/10/2022) pagi.
Kali ini longsor terjadi di dua lokasi berbeda, yakni kilometer 6 dan kilometer 7. Sebelumnya, longsor juga terjadi di kilometer 8.
Baca juga: Stok Makanan Warga Sukamade Banyuwangi Menipis Usai Terisolasi dari Longsor
"Meskipun tidak separah kemarin tapi perlu diwaspadai," kata anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Banyuwangi Anang Fauzi kepada Kompas.com, Sabtu.
Anang mengatakan, warga Sukamade semakin terjebak akibat naiknya debit air sungai yang melintasi jalur wilayah itu.
"Sungai juga meluap dan getek (rakit bambu) tidak bisa beroperasi," keluh Anang.
Tak hanya itu, akibat tertutupnya jalur utama menuju Sukamade, warga kesulitan membeli stok makanan atau bahan pokok.
"Info persediaan sembako terutama beras hasil data siang ini oleh Kelapa Dusun Sukamade dibantu warga lainya, bahwa pasokan di toko terdekat menipis. Bahkan ada beberapa toko yang sudah kehabisan bahan pokok," ujar Anang.
Menurut Anang, jika akses jalan belum bisa dilewati karena longsor dan banjir, stok sembako diperkirakan bertahan dua sampai tiga hari ke depan.
"Kami darurat sembako sekarang," terang Anang.
Terkait jaringan listrik yang sempat dipadamkan akibat saluran kabel yang tertimpa pohon, saat ini kondisinya sudah normal kembali.
"Jumat petang kemarin pukul 17.37 WIB, alhamdulilah sistem jaringan listrik masuk aman," kata Manager PLN ULP Jajag Didit Ari Tarmizi.
Ketua Desa Tangguh Bencana (Destana) Sarongan Agus Salim Afandi mengatakan, pengerjaannya fokus pada evakuasi tebing longsor yang menutup jalan menuju ke Sukamade.
"Pekerjaan hari ini lumayan banyak, TRC BPBD Banyuwangi juga turun. Kita evakuasi untuk jalan yang menuju ke Sukamade," ujar Agus.
Baca juga: Longsor di Sukamade Banyuwangi, Suplai Listrik ke Permukiman Penduduk Terganggu
Sementara itu Sekretaris BPBD Banyuwangi Mujito mengatakan, masih terus berusaha untuk membuka akses menuju ke Sukamade.
"Kami masih terus berupaya, kami mohon doa agar segera selesai," ujar Mujito.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.