SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah fokus mengantisipasi penyakit gagal ginjal misterius yang telah menyerang 131 anak di Indonesia.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi segera berkoordinasi dengan seluruh layanan fasilitas layanan kesehatan di Kota Pahlawan, melakukan antisipasi untuk pencegahan.
Baca juga: 17 Anak di Bali Terserang Gangguan Ginjal Akut Misterius, 11 Meninggal
Ia menyatakan, di Kota Surabaya belum tercatat adanya kasus pasien anak-anak yang mengidap penyakit gagal ginjal misterius.
Jika ditemukan, maka penanganan dilakukan di RSUD Dr. Soewandi dan RS Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya.
"Di Surabaya belum ada. Semoga di Surabaya tidak ada, karena kita sudah antisipasi. Jika itu terjadi maka pengobatannya kita lakukan di RSUD Soewandi dan RS BDH, kita khususkan kalau ada yang sakit langsung kita masukkan (rawat)," kata Eri Cahyadi di Surabaya, Jumat (14/10/2022).
Baca juga: Tak Ditemukan Keracunan Etilen Glikol pada 44 Orang Alami Gangguan Ginjal Akut Misterius di RSCM
Eri menjelaskan, jika terdapat temuan kasus, maka jaminan biaya rumah sakit bagi pasien KTP Surabaya telah ditanggung oleh Pemkot Surabaya melalui program Universal Health Coverage (UHC).
Yakni, kerja sama Pemkot Surabaya dengan BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara gratis.
"Surabaya sudah memiliki BPJS melalui program UHC, artinya sudah ditanggung semua. Pembiayaan untuk cuci darah dapat dicover dengan BPJS, kalau itu sudah KTP Surabaya maka itu gratis," terang dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.