Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Angga, Uang Rp 105 Juta di Rekening Raib, Diduga Jadi Korban Penipuan Online

Kompas.com - 13/10/2022, 06:00 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Seorang nasabah di Jember, Jawa Timur bernama Angga Wisudawan diduga menjadi korban penipuan online.

Uang di rekeningnya senilai Rp 105 juta raib. Padahal, Angga tidak pernah melakukan transaksi apa pun.

Dia pun sudah melaporkan kasus tersebut pada pihak BRI, OJK, BI, hingga kepolisian.

Baca juga: Bentrokan Pelajar SMA dan SMK di Jember, 3 Anak di Bawah Umur Jadi Tersangka

Angga menjelaskan, kasus tersebut bermula saat dirinya hendak menransfer uang pada Senin (10/10/2022). Namun mobile banking miliknya sedang mengalami gangguan.

“Saat itu juga ada temanku yang mau transfer uang DP ke aku, juga tidak bisa karena trouble,” kata dia pada Kompas.com via telepon.

Akhirnya, aplikasi itu dibiarkan tanpa me-log out nya terlebih dahulu.

Log out pun juga tidak bisa,” ujar dia.

Baca juga: Saling Tantang, Pelajar SMA dan SMK di Jember Bentrok, Satu Orang Terluka

Lalu, kata dia, pada sore harinya, Angga dihubungi temannya bahwa uang DP miliknya sudah ditransfer senilai Rp 250.000.

Angga ketika itu hendak membuka aplikasi namun tidak bisa.

“Aku kan punya notifikasi lewat email, ternyata setelah saya cek, ada banyak notifikasi transaksi keluar sebanyak lima kali,” papar dia.

Baca juga: Hindari Tagihan Utang, Pria di Jember Buat Laporan Palsu ke Polisi, Mengaku Dirampok di Bondowoso


 

Notifikasi itu di antaranya perpindahan akun sekali, transaksi kartu ATM sekali, transaksi login aplikasi dari akun lain sekali, transaksi ATM hingga transaksi QRIS dan e-money.

“Pokoknya banyak transaksi yang mencurigakan, transaksi yang banyak itu e-commerce senilai Rp 99 juta,” ujar dia.

Selain itu, ada juga tarik tunai dari ATM senilai Rp 2 juta, kemudian transfer atas nama Taufiq yang tidak diketahui olehnya senilai Rp 2 juta. Transaksi QRIS senilai Rp 455.000.

“Yang aneh kenapa kok bisa, padahal HP-ku ada di rumah,” tutur dia.

Total uang yang hilang dalam rekeningnya sebanyak Rp 105 juta. Dia merasa HP miliknya dikendalikan oleh orang lain.

Baca juga: Faiq, Aremanita Jember Jadi Korban Tewas di Stadion Kanjuruhan, Sempat Manja Minta Tidur dengan Ibu

Angga mengaku tidak pernah memberikan kode OTP maupun link tertentu yang dikirim padanya. Namun, ada upaya masuk ke login akun telegramnya.

Dia mengaku sudah melaporkan kasus tersebut pada pihak yang bertanggung jawab dan saat ini masih dalam proses penelusuran.

Pemimpin Kantor Cabang BRI Jember Mohammad Sukari mengatakan, pihak BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan nasabah BRI tersebut.

“BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut dimana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering,” kata dia dalam keterangan tertulis yang dikirim pada Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Faiq, Aremanita Jember Jadi Korban Tewas di Stadion Kanjuruhan, Sempat Manja Minta Tidur dengan Ibu

Menurut Sukari, nasabah tersebut menginformasikan data transaksi perbankan (PIN dan password) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baik melalui digital atau lainnya, sehingga timbul transaksi lain.

Namun, kata dia, bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan atau kejahatan akibat skimming.

Dia mengimbau agar nasabah BRI lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.

Baca juga: Hindari Tagihan Utang, Pria di Jember Buat Laporan Palsu ke Polisi, Mengaku Dirampok di Bondowoso

Selain itu, dia juga meminta agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.

Termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan lainnya) melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Kami juga mengimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank mana pun,” papar dia.

Dia melanjutkan BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP dan lainnya.

Tak hanya itu, BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas melalui laman atau akun resmi.

Baca juga: Hindari Tagihan Utang, Pria di Jember Buat Laporan Palsu ke Polisi, Mengaku Dirampok di Bondowoso

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com