LUMAJANG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang Donny Ananto angkat bicara soal penggeledahan ruangannya oleh tim penyidik Kejaksaan Negeri Lumajang, Rabu (12/10/2022).
Ruangannya digeledah karena Donny diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan bibit pisang mas kirana yang sedang diusut Kejaksaan Negeri Lumajang sejak Juli 2022.
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Pisang Mas Kirana, Kejari Lumajang Geledah Kantor Dinas Pertanian
Selain ruangannya, ruang staf Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang juga digeledah tim penyidik.
Menurut Donny, tim penyidik dari Kejaksaan Negeri Lumajang meminta dokumen asli yang berkaitan dengan kasus dugaan korupsi yang berpotensi merugikan negara Rp 798 juta.
Sebab, saat pemeriksaan sebelumnya, dinas hanya menyertakan fotokopi dokumen yang dibutuhkan penyidik.
"Mereka melakukan penggeledahan untuk meminta dokumen yang asli, karena waktu pemeriksaan kita hanya memberikan yang foto kopi," kata Donny di Lumajang, Rabu.
Donny menambahkan, kasus korupsi yang sedang diselidiki kejaksaan masih sebatas dugaan. Sehingga, ia menyerahkan kelanjutan prosesnya kepada Kejaksaan.
Meski begitu, Donny membantah adanya dugaan korupsi pada pengadaan 200.000 bibit pisang mas kirana tahun 2020 itu.
Menurutnya, semua pengerjaan proyek senilai Rp 1,4 miliar itu telah berjalan sesuai standar operasional prosedural (SOP).
"Pengadaannya termasuk survei harga dan pelaksanaan di lapangan kita sudah sesuai prosedur," tambahnya.
Baca juga: Petani Salak di Lumajang Mengeluh Sulit Dapat Pupuk, Bupati: Semua Daerah Sama
Saat itu, anggaran yang dialokasikan untuk setiap bibitnya sebesar Rp 6.300. Menurut Donny harga itu sangat wajar. Sebab, harga bibit pisang mas kirana saat ini menyentuh Rp 12.000.
"Ya sangat wajar, sekarang harganya Rp 12.000 bisa dicek di e-katalog," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.