Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Salak di Lumajang Mengeluh Sulit Dapat Pupuk, Bupati: Semua Daerah Sama

Kompas.com - 10/10/2022, 20:54 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Buah salak menjadi sumber penghasilan bagi sebagian warga Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Setidaknya, ada 2.492 orang di kecamatan itu yang menjadikan buah salak sebagai sumber penghidupan selama bertahun-tahun.

Baca juga: 2,9 Kilogram Sabu dari Malaysia Gagal Diselundupkan ke Lumajang

Dalam satu tahun, para petani bisa menghasilkan 30.508 ton buah salak dari 797,96 hektare lahan.

Dari hasil itu, Kabupaten Lumajang berpeluang menjadi sentra penghasil buah dan olahan salak terbesar di Indonesia.

Sayangnya, pemerintah kurang memperhatikan potensi menjanjikan itu. Ketersediaan pupuk untuk komoditas salak tidak pernah ada.

Salah seorang petani salak di Kecamatan Pronojiwo, Udin mengatakan, selama ini tidak pernah mendapatkan jatah pupuk dari pemerintah seperti petani padi maupun jagung.

Menurutnya, petani salak di Kecamatan Pronojiwo mengeluarkan biaya sendiri untuk memberikan obat dan vitamin agar hasil panen memuaskan.

"Ya keluar biaya sendiri, kalau petani padi kan dapat jatah subsidi dari pemerintah," kata Udin di Lumajang, Senin (10/10/2022).

Senada, petani lain bernama Tholik berharap, pemerintah bisa memperhatikan nasib para petani salak agar mendapatkan jatah pupuk subsidi.

Selama ini buah salah jadi penyangga kehidupan masyarakat di Pronojiwo.

"Pinginnya diperlakukan sama seperti petani padi dan jagung, salak ini sumber penghasilan kita lo," tambahnya.

Sementara, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pemberian pupuk bersubsidi adalah kebijakan pemerintah pusat.

Termasuk soal pendistribusian dan kuota pupuk setiap kabupaten sudah diatur melalui Peraturan Menteri Pertanian.

"Pemerintah daerah ini tidak bisa memproduksi pupuk sendiri, jadi alokasi dari pemerintah melalui pabriknya, itu juga diatur oleh peraturan dari kementerian," ujarnya.

Thoriq menambahkan, kesulitan mendapatkan pupuk subsidi tidak hanya dirasakan para petani di Kecamatan Pronojiwo.

Baca juga: Target 30 Persen Barang di Toko Ritel Lumajang dari UMKM Belum Tercapai

Menurutnya, semua daerah di Indonesia mengalami masalah yang sama soal pupuk. Sebab, jumlah produksi pupuk bersubsidi memang terbatas.

"Saya rasa tidak hanya petani di Pronojiwo, semua daerah punya masalah yang sama, karena memang produksinya terbatas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com