Menurut Polri, ratusan penonton yang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan bukan karena terdampak gas air mata.
Dedi mengklaim para korban meninggal dunia karena kekurangan oksigen, sebagaimana keterangan dari para ahli termasuk dokter spesialis dalam, paru, mata hingga THT.
"Tidak satu pun (ahli dan dokter) yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen," kata Dedi.
Dedi menyebut ratusan korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan meninggal dunia karena berdesak-desakan hingga terinjak-injak yang mengakibatkan kekurangan oksigen.
"Karena apa? Terjadi berdesak-desakan terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan mengakibatkan kekurangan oksigen di pada pintu 13, pintu 11, pintu 14, dan pintu 3. Ini yang jadi korbannya cukup banyak," ungkapnya.
Lebih lanjut, mengutip para ahli, Dedi mengatakan bahwa dampak gas air mata hanya menyebabkan iritasi mata, kulit, hingga pernapasan.
"Dokter spesialis mata menyebutkan, ketika kena gas air mata, pada mata khususnya, memang terjadi iritasi, sama halnya seprti kita kena air sabun. Terjadi perih tapi pada beberapa waktu bisa langsung sembuh dan tidak mengakibatkan kerusakan yang fatal," katanya.
"Sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah yang menyebutkan ada fatalitas gas air mata yang mengakibatkan orang meninggal dunia," papar Dedi.
Sumber: Kompas.com | Penulis: Rahel Narda Chaterine | Editor: Bagus Santosa | Sumber: Antara, Tribunnews
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.