Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Rumah di Trenggalek Rusak akibat Diterjang Banjir Bandang

Kompas.com - 10/10/2022, 15:23 WIB
Slamet Widodo,
Andi Hartik

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - 50 rumah di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin (10/10/2022), rusak akibat diterjang banjir bandang. Sebanyak tiga rumah rusak parah, sedangkan sisanya rusak ringan.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, mengakibatkan banjir. Paling parah, banjir terjadi di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo.

“Hujan deras sejak Minggu (9/10/2022) malam higga Senin (10/10/2022) dini hari, dan mengakibatkan banjir,” terang Camat Watulimo, Jati Mustika, di lokasi pembersihan material jembatan timur Balai Desa Tasikmadu, Senin.

Baca juga: Sejumlah Warga di Trenggalek Diserang dan Dilempari Batu, 8 Terluka, 65 Remaja Terduga Pelaku Ditangkap

Di Desa Tasikmadu, banjir mulai naik ke kawasan permukiman warga sekitar pukul 09.00 WIB Minggu (9/10/2022) malam. Karena hujan deras terus berlangsung, banjir semakin membesar dan menerjang permukiman.

“Air awalnya sempat surut, namun karena hujan semakin deras, dan banjir semakin besar,” terang Jati.

Baca juga: Damkar Trenggalek Butuh 1 Jam Keluarkan Ular Berbisa di Balik Bodi Sepeda Motor

Akibat banjir tersebut, sebanyak tiga rumah rusak berat, sedangkan sisanya rusak ringan. Material berupa kayu serta lumpur masuk ke rumah warga, sehingga tembok bangunan jebol.

“Dampak banjir tersebut sebanyak 50 rumah yang terdampak dan rusak. Namun yang rusak parah ada tiga rumah,” ujar jati.

Menurut Jati, selain intensitas hujan yang tinggi, banjir itu juga disebabkan oleh tersumbatnya aliran sungai dengan berbagai limbah kayu yang menumpuk di bawah jembatan. Sehingga, air yang seharusnya bisa mengalir lancar, menjadi tersumbat dan meluap membanjiri permukiman warga.

“Karena banyak material potongan kayu, pohon juga pangkal rumpun bambu di jembatan, menyumbat aliran air. Sehingga air meluap membanjiri permukiman warga Desa Tasikmadu,” terang Jati.

Saat ini, petugas gabungan dibantu warga berupaya membersihkan limbah kayu yang menyumbat aliran sungai dengan alat seadanya. Pihak pemerintah kecamatan mendatangkan alat berat guna percepatan pembersihan karena banyaknya sampah kayu berbagai ukuran.

“Kami sudah datangkan alat berat, untuk membersihkan material yang menyumbat aliran sungai. Selain itu juga membersihkan material potongan kayu dan pohon yang masuk ke rumah warga," terang Jati Mustika.

Sedangkan, jalan utama menuju kawasan wisata Pantai Prigi di Desa Tasikmadu, juga dipenui lumpur sisa banjir. Sehingga, warga yang hendak melintas harus waspada, agar tidak tergelincir.

Warga Desa Tasikmadu yang rumahnya terendam banjir, mulai membersihkan lumpur sisa banjir dalam rumah. Sedangkan lumpur sisa banjir yang berada di jalan raya mulai dibersihkan menggunakan alat berat berupa loader.

Baca juga: Polisi Tangkap Penadah di Trenggalek, 26 Ponsel Disita, 3 Pencuri Buron

“Jalan utama yang terendam lumpur juga mulai dibersihkan menggunakan alat berat berupa loader,” terang Jati.

Khawatir kembali terjadi banjir karena cuaca masih sering turun hujan, rumah yang mengalami rusak parah ditinggal pemiliknya mengungsi. Mereka mengungsi di tempat kerabatnya yang dirasa lebih aman.

“Yang rumahnya rusak parah tersebut, ditinggal mengungsi. Karena memang belum bisa ditempati,” ujar Jati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Surabaya
Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Surabaya
2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Surabaya
Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Surabaya
Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Surabaya
Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Surabaya
Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Surabaya
Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Surabaya
Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Surabaya
Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com