Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pernyataan Panpel Arema yang Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Ponakan Ikut Meninggal hingga Menangis Minta Maaf

Kompas.com - 08/10/2022, 09:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC berinisial AH atau Abdul Haris ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.

AH diumumkan sebagai tersangka bersama 5 orang lainnya oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers, Kamis (6/10/2022) malam WIB.

Jenderal Listyo Sigit menyebut AH sebagai penanggung jawab pertandingan abai terhadap keselamatan penonton.

Salah satunya adalah menjual tiket melebihi kapasitas stadion.

Sementara itu Komite Disiplin atau Komdis PSSI memberikan sejumlah sanksi kepada pihak Arema FC.

Selain menghukum Arema FC dengan denda Rp 250 juta dan larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah, Ketua Panitia Pelaksana, Abdul Haris juga dihukum tak boleh terlibat beraktivitas di dunia sepak bola selama seumur hidup.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Ketua Panpel Arema Keluarkan Sindiran Keras

Dan berikut 7 hal pernyataan Abdul Haris yang ditetapkan sebagai tersangka:

1. Keponakan ikut menjadi korban tewas

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Ketua Panitia Pelaksana (panpel) Arema FC Abdul Haris memberikan pernyataan di Kantor Arema FC pada Jumat (7/10/2022).

Saat itu ia mengaku jika keponakannya ikut meninggal dunia saat terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Ia juga meminta agar akar permasalahan tragedi tersebut diusut hingga tuntas.

"Saya minta diotopsi saudara-saudaraku, apakah meninggal karena gas air mata atau desakan-desakan, tolong diusut yang memiliki kewenangan, keponakanku jadi korban," katanya.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Jawaban Panpel soal Jumlah Tiket dan Pintu Terkunci

2. Menangis meminta maaf

Saat buka suara, Abdul Haris menangis ketika mengucapkan perminataan maaf kepada seluruh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dan Aremania.

Abdul Haris secara terbuka mengaku bersalah dan siap bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 100 orang akhir pekan lalu.

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya. Kami berduka cita. Kami sangat berkabung atas meninggalnya adik-adikku, saudara-saudaraku, keponakanku yang SMP juga meninggal," kata Abdul Haris sambil menangis.

Baca juga: Pintu 13 Terkunci, Panpel: Mohon Maaf, Oknum yang Menutup

"Tanpa dosa, mereka meregang nyawa. Itu semua karena keterbatasan saya tidak bisa menangani dan menolong mereka sehingga terjadi tragedi kemanusiaan," ujar Abdul Haris.

"Sekali lagi, saya mohon maaf kepada keluarga korban, kepada Aremania, seluruh penonton, dan suporter seluruh Indonesia," ucap Abdul Haris

3. Mengaku sudah ingatkan polisi soal gas air mata

Ikrar damai sejumlah kelompok suporter di Kabupaten Purworejo digelar dalam aksi doa bersama dan tabur bunga sebagai ungkapan duka terhadap tragedi Kanjuruhan Malang di Alun-alun Kabupaten Purworejo pada Selasa (4/10/2022)KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO Ikrar damai sejumlah kelompok suporter di Kabupaten Purworejo digelar dalam aksi doa bersama dan tabur bunga sebagai ungkapan duka terhadap tragedi Kanjuruhan Malang di Alun-alun Kabupaten Purworejo pada Selasa (4/10/2022)
Saat memberikan pernyataan di Kantor Arema FC, Abdul Haris menceritakan kasus penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan tahun 2018.

Kala itu ada 214 korban mengalami sesak napa dan mata perih akibat gas air mata. Selain itu ada satu suporter yang meninggal dunia.

Belajar dari insiden tersebut, Haris mengaku sudah mengingatkan kepada kepolisian dan seluruh jajaran yang terlibat dalam pengamanan di stadion agar tak mengulangi agar kejadian serupa tak terulang.

"Saya sudah mengingatkan saat rapat dengan Pak Kapolres, Aremania, Steward dan lainnya di Lapangan Tenes Polres Malang untuk tidak terulang kembali," katanya.

"Saya sampaikan mohon izin jangan sampai terjadi lagi 2018 penembakan gas air mata yang mengakibatkan korban sesak nafas dan matanya perih serta meninggal 1 orang," ungkap dia.

Baca juga: Minta Maaf, Abdul Haris Ketua Panpel Arema FC Menangis: Keponakan Saya Juga Jadi Korban

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com