KOMPAS.com - Panpel Arema FC tak segera membuka pintu Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur karena alasan khawatir diserbu suporter dari luar saat kerusuhan pada Sabtu (1/10/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara PSSI, Riyadh pada Rabu (5/10/2022).
“Jadi alasan Panpel pintu tidak dibuka pada menit ke-80 seperti yang kami anjurkan, karena ada kekhawatiran akan diserbu suporter yang dari luar. Jadi selain banyak suporter dari dalam, itu juga banyak suporter yang ada di luar. Jadi alasannya demi keamanan," kata Riyadh.
PSSI mengaku alasan Panpel ini dinilai merupakan salah satu pelanggaran yang dilakukan oleh Panpel.
Sehingga berakibat banyaknya korban jiwa karena terjebak di beberapa pintu stadion.
"Sebenarnya tidak semuanya tertutup, sebagian sudah ada yang dibuka. Yang masih ditutup itu telat komando, belum sampai ke tujuan (penjaga pintu,red)."
"Padahal lebih penting lagi jika ada jalur evakuasi. Ini ke depan harus ada hitungan dan simulasinya. Untuk menentukan berapa orang yang bisa lewat dengan lancar di sebuah pintu misalnya,” jelasnya.
Untuk itu Komdis PSSI akhirnya menjatuhkan hukuman seumur hidup pada Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris dan Koordinator Security Officer Suko Sutrisno, dilarang beraktivitas di lingkungan sepak bola.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Panpel Arema FC Tidak Segera Buka Pintu Stadion Kanjuruhan Karena Takut Diserbu Suporter dari Luar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.