Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sugeng Buka 50 Kantong Mayat Cari Anaknya yang Hilang Saat Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 05/10/2022, 09:45 WIB
Rachmawati

Editor

"Semua jenazah tidak ada identitas," tuturnya.

Menurutnya, banyak korban berusia antara 8-12 tahun di RS Wava Husada," kata dia. Rata-rata wajah jenazah seperti hangus kena minyak panas.

Karena tidak menemukan anaknya, Sugeng minta bantuan beberapa anggota keluarganya. Saudaranya kemudian menemukan Risky sedang dirawat di IGD RSSA.

"Barang bawaannya tidak ada. HP dan dua STNK hilang," celetuknya.

Sugeng berharap kepolisian serius mengungkap penyebab tragedi Arema vs Persebaya.

"Tembakan gas air mata itu harus diusut. Itu yang harus diselidiki. Teman anak saya juga terganggu pernafasan," kata dia.

Baca juga: 131 Orang Tewas dan Ratusan Luka-luka di Tragedi Kanjuruhan, Ini Sebaran Rumah Sakit yang Masih Rawat Korban

131 korban tewas

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo mengatakan data terbaru ada 131 korban tewas.

Jumlah tersebut didapat atas hasil verifikasi yang dilakukan Dinkes Kabupaten Malang.

"Benar. Berdasarkan verifikasi kami saat ini berjumlah 131 orang korban tewas. Jumlah tersebut kami pastikan juga mengacu jenazah yang sudah dibawa pulang oleh keluarga," ujar Wiyanto ketika dikonfirmasi.

Wiyanto menambahkan, pihaknya terus melakukan sinkronisasi data dengan seluruh rumah sakit di Malang Raya yang menangani jenazah Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Menit-menit Mematikan di Stadion Kanjuruhan, Jeritan Penonton di Tengah Lautan Asap Gas Air Mata

"Jenazah termuda adalah atas nama Virdi Prayoga berusia 3 tahun asal Blimbing Kota Malang. Seluruh jenazah dalam data tersebut sudah teridentifikasi.

Wiyanto menjelaskan dugaan penyebab utama korban tewas di Stadion Kanjuruhan karena kehabisan oksigen.

Peristiwa berdesakan keluar trinun Stadion ditambah adanya gas air mata turut membuat korban kesulitan mendapatkan oksigen.

"Diduga karena kehabisan oksigen susah bernafas. Namun terkait segala hal tentang penyebab kematian korban kami sepenuhnya serahkan kepada Kepolisian untuk melakukan penyelidikan," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Perjuangan Seorang Bapak Cari Anaknya Saat Tragedi Arema, Sugeng Buka 50 Kantung Jenazah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalencana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalencana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Surabaya
RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com