MALANG, KOMPAS.com - Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri mendalami beberapa alat bukti yang berkaitan dengan tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Sabtu (4/10/2022).
Khususnya rekaman video dari kamera closed circuit television (CCTV) yang terletak di pintu keluar 3, 9, 10, 11, 12, dan 13, Stadion Kanjuruhan.
Baca juga: Ini Nama-nama 131 Korban Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, berdasarkan analisa, enam titik tersebut merupakan lokasi dengan jumlah korban jiwa terbanyak saat tragedi Kanjuruhan.
"Total ada 32 CCTV di area Stadion Kanjuruhan yang diperiksa. Tapi secara khusus kepada enam titik CCTV, karena titik-titik itu diduga tempat terbanyak gugurnya para korban," Dedi dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Selasa (4/10/2022).
"Oleh karena itu, tim Labfor perlu kehati-hatian dan ketelitian, agar alat bukti ini akan menjadi dasar timsus untuk menetapkan tersangka nantinya," imbuhnya.
Sementara itu, Inafis Mabes Polri juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) baik di dalam maupun di luar Stadion Kanjuruhan.
"Hal ini juga perlu dilakukan secara teliti dan hati-hati, karena pastinya akan digunakan untuk melengkapi berkas pemeriksaan," tuturnya.
Ditanya terkait isu yang berkembang, bahwa beberapa pintu keluar Stadion Kanjuruhan tidak dibuka saat tragedi kerusuhan itu pecah, Dedi memastikan pintu-pintu dibuka.
"Hanya saja pintu-pintu itu sempit, hanya cukup untuk dua orang. Sedangkan yang keluar saat itu ratusan, sehingga terjadi tumpang tindih," terangnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.