Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebagian Besar Korban Berusia Belasan, Seusia Anak Saya..."

Kompas.com - 04/10/2022, 17:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Jumlah korban tewas dalam tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, mencapai 131 orang.

Salah satu relawan bernama Achwan Affani mengaku syok saat mengetahui sebagian besar korban tewas adalah remaja dan anak-anak.

"Hampir 70 persen jenazah usianya di bawah 18 tahun, masih seusia anak-anak saya," katanya, seperti dilansir dari Surya.

Baca juga: Cerita Relawan Evakuasi Ratusan Jasad Korban Tragedi Kanjuruhan: Banyak yang Langsung Diambil Tanpa Identifikasi

Banyak wajah mereka sudah membiru dan keluar busa dari mulut mereka.

"Sampai sekarang saya tidak bisa tidur nyenyak. Saat itu saya sampai tidak bisa berkata-kata," ungkapnya.

Achwan menceritakan, saat kerusuhan terjadi, dirinya segera mendatangi Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Baca juga: Empati Tragedi Kanjuruhan,190 Pertandingan Sepakbola Liga 3 Jateng Ditunda

Saat itu suasana di RSSA panik dan banyak jenazah yang belum teridentifikasi.

Petugas medis saat itu tak bisa berbuat banyak ketika sejumlah Aremania atau keluarga korban datang mengambil jenazah.

"Banyak Aremania melihat jenazah dan mencari keluarganya, petugas medis syok, banyak dari warga yang mengambil langsung jenazah tanpa diidentifikasi," tuturnya.

Baca juga: Fakta di Balik Pencopotan Kapolres Malang dan 9 Komandan Brimob Pasca-tragedi Kanjuruhan

Tergeletak di paving rumah sakit

Setelah itu, Achwan dan rekannya, Dhana, bergeser ke Rumah Sakit Teja Husada.

Di rumah sakit itu, Achwan terkejut karena banyak jenazah belum dievakuasi.

"Kami sempat syok melihat jenazah dibiarkan tergeletak di paving halaman rumah sakit. Sementara kondisinya di luar hujan," katanya.

Melihat hal itu, Achwan segera berinisiatif untuk membawa jenazah ke RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang.

Setidaknya saat itu ada enam ambulans membawa jenazah-jenazah itu.

Update korban tewas

Pelatih dan Pemain Arema FC tabur bunga di depan patung kepala Singa di depan stadion Kanjuruhan, Senin (3/10/2022).KOMPAS.COM/Imron Hakiki Pelatih dan Pemain Arema FC tabur bunga di depan patung kepala Singa di depan stadion Kanjuruhan, Senin (3/10/2022).
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang merilis jumlah korban tewas tragedi Kanjuruhan per Selasa (4/10/2022) adalah sebanyak 131 jiwa.

Lalu ada enam korban sebelumnya belum teridentifikasi lantaran jasadnya telah diambil langsung oleh keluarganya. (Phytag Kurniati).

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul: Kesaksian Relawan Saat Evakuasi Korban Tragedi Kanjuruhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com