Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kisah 3 Saudara Jadi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan, Berstatus Pelajar, Ditemukan dengan Dada dan Wajah Membiru

Kompas.com - 04/10/2022, 11:15 WIB
Editor Rachmawati

KOMPAS.com - Tiga bersaudara yang sama sama duduk di bangku SMK menjadi korban tewas saat tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/20220.

Mereka adalah saudara sepupu yang berasal dari Tulungagung, Jombang dan Malang.

Korban Mohammad Haikal Maulana (18) adalah siswa SMKN 2 Tulungagung, warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol.

Sementara dua sepupunya yang juga meninggal adalah Astrid kelas 2 SMA Kota Malang dan Muhammad Irsyad Aljuned (18) , siswa kelas 3 SMKN Kudu, Jombang.

Baca juga: Kisah Rafi, Siswa SMA yang Tewas Saat Kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Tak Bawa Identitas, Ditemukan Kakak di RS

Arif Junaedi, ayah korban Irsyad bercerita anaknya ikut bergabung dalam fans Aremani Megaluh Jombang dan sering kali menonon laga Arema FC di Kanjuruhan.

Anaknya, Irsyad berangkat ke Malang bersama adiknya, M Yaziid Novel Al Bastommy (15). Dari Jombang mereka berangkat pada Sabtu pagi pukul 07.30 WIB.

Setiba di Malang, Irsyad bertemu dengan dua sepupunya yakni Astri dan Haikal ke Kanjuruhan. Sementara adik Irsyad tak masuk stadion karena tak mendapatkan tiket.

Saat kejadian, tiga kerabat tersebut meninggal karena kekurangan oksigen. Mereka juga sesak napas karena gas air mata dan terinjak-injak saat hendak keluar dari stadion.

"Ya masih satu keluarga yang meninggal, kakaknya dari Tulungagung namanya Haikal kelas 1 SMA dan di Malang Astrid kelas 2 SMA, kalau Irsyad kelas 3 SMA," ucap Arif.

Baca juga: Sempat Tukar Kaus Arema dan Pakai Sepatu Baru, Rizky Aremania Probolinggo Meninggal di Kerusuhan Stadion Kanjuruhan

Kondisi korban mengalami luka lebam di bagian kaki, dada bahkan wajahnya membiru seperti gosong.

"Kondisinya luka di kaki, memar di dada dan wajahnya seperti gosong,membiru karena terkena gas airmata, ya ketiganya meninggal yang satu cewek lebam di dada dan pipi kiri," bebernya.

Keluarga sempat melarang

Karangan bunga di Patung Kepala Singa Tegar di area Stadion Kanjuruhan.KOMPAS.COM/Imron Hakiki Karangan bunga di Patung Kepala Singa Tegar di area Stadion Kanjuruhan.
Arif sempat mendapat firasat buruk sebelumnya sebelum anaknya pamit untuk menonton pertandingan bola di Stadion Kanjuruhan.

Pihak keluarga sempat melarang Irsyad berangkat Magrib untuk menonton laga Derby Arema FC vs Persebaya Surabaya.

"Firasat ada daun hijau menempel di baju malam itu saya posisinya kerja di Ngunut Kabupaten Tulungagung tidak lama saya dapat kabar ini," kata dia.

Arif mengaku masih tak percaya anaknya meninggal dalam musibah di Kanjuruhan.

Saat kejadian itu, dia sedang bekerja di Tulungagung dan mendapat kabar Irsyad belum pulang dari menonton pertandingan bola di Kanjuruhan.

Baca juga: Tangis Javier Roca Pecah Saat Ceritakan Aremania Meninggal di Pelukan Pemain Arema: Saya Hancur secara Mental...

"Saya posisinya kerja di Tulungagung ditelepon ada musibah di Kanjuruhan saat itu (Korban, Red) belum ketemu itu sekitar pukul 03.00 WIB," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Minggu (2/10/2022).

Menurut dia, pihak keluarga dibantu relawan mahasiswa berupaya mencari hingga akhirnya korban ditemukan di Rumah Sakit Wava Husada, Kabupaten Malang.

"Kondisinya kritis dan meninggal di rumah sakit Wava Husada, Kepanjen karena meluber banyak korbannya sehingga tidak terkontrol," ungkapnya.

Irsyad Aljuned telah dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu (2/10/2022).

Kesedihan mendalam dirasakan keluarga saat pemakaman korban tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Hilang Saat Kerusuhan di Kanjuruhan, Yanuar Ditemukan Meninggal di RSAA Malang oleh Temannya Sendiri

Arif Junaedi, ayah korban tak kuasa membendung kesediahannya saat melihat jenazah anak pertamanya itu secara berlahan diturunkan ke liang lahat.

Tak hanya Arif, Kesi Ernawati ibu korban tampak meneteskan air mata meratapi kepergian anaknya secara tragis tersebut.

Mereka terlihat menangis di atas pusara anaknya dalam kondisi guyuran hujan.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Kisah 3 Saudara Aremania yang Pelajar SMK Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Dada dan Wajah Membiru

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Malang Hari Ini, 29 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Malang Hari Ini, 29 Maret 2023

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tulungagung Hari Ini, 29 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tulungagung Hari Ini, 29 Maret 2023

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sidoarjo Hari Ini, 29 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sidoarjo Hari Ini, 29 Maret 2023

Surabaya
Kecelakaan Maut Truk Vs Honda Beat di Banyuwangi, Pengendara Motor Tewas

Kecelakaan Maut Truk Vs Honda Beat di Banyuwangi, Pengendara Motor Tewas

Surabaya
Ketua DPRD Kota Malang Minta Spanduk Ajakan Golput Dicopot, Satpol PP: Belum Dapat Arahan

Ketua DPRD Kota Malang Minta Spanduk Ajakan Golput Dicopot, Satpol PP: Belum Dapat Arahan

Surabaya
Bayi di Trenggalek Meninggal Diduga Usai Imunisasi, Keluarga Lapor Polisi, Ini Penjelasan Dinkes

Bayi di Trenggalek Meninggal Diduga Usai Imunisasi, Keluarga Lapor Polisi, Ini Penjelasan Dinkes

Surabaya
Ditemani Ayah Kandung, Bocah 15 Tahun di Situbondo Datangi Kantor Polisi, Lapor Diperkosa Ayah Tirinya

Ditemani Ayah Kandung, Bocah 15 Tahun di Situbondo Datangi Kantor Polisi, Lapor Diperkosa Ayah Tirinya

Surabaya
Paus Sepanjang 10 Meter Ditemukan Mati di Perairan Kangean Sumenep

Paus Sepanjang 10 Meter Ditemukan Mati di Perairan Kangean Sumenep

Surabaya
Proyek Pembangunan 'Flyover' Aloha Timbulkan Kemacetan, Bupati Sidoarjo Minta Maaf

Proyek Pembangunan "Flyover" Aloha Timbulkan Kemacetan, Bupati Sidoarjo Minta Maaf

Surabaya
Sempat Minta Perlindungan, Napi di Rutan Magetan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Sempat Minta Perlindungan, Napi di Rutan Magetan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Surabaya
Dugaan Penyelewengan Dana PKH di Malang, Nilai Kerugian Negara Jadi Rp 473 Juta

Dugaan Penyelewengan Dana PKH di Malang, Nilai Kerugian Negara Jadi Rp 473 Juta

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Surabaya untuk Lebaran 2023

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Surabaya untuk Lebaran 2023

Surabaya
Soal Bagi-bagi Amplop PDI-P di Masjid Sumenep, Takmir Sebut Dilakukan Sejak 2006

Soal Bagi-bagi Amplop PDI-P di Masjid Sumenep, Takmir Sebut Dilakukan Sejak 2006

Surabaya
Menteri ATR: Banyak Investor Kesulitan karena Daerah Tak Memiliki RDTR

Menteri ATR: Banyak Investor Kesulitan karena Daerah Tak Memiliki RDTR

Surabaya
Polisi Sita 21 Kg Bahan Peledak Siap Edar di Sumenep, Satu Pelaku Diamankan

Polisi Sita 21 Kg Bahan Peledak Siap Edar di Sumenep, Satu Pelaku Diamankan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke