Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Suporter Bola Mengamuk di Kandang Singo Edan, Polisi Lepas Tembakan Gas Air Mata hingga Nyawa Berjatuhan

Kompas.com - 03/10/2022, 15:23 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Tragedi kerusuhan suporter bola yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur telah menelan ratusan korban jiwa.

Peristiwa itu berlangsung usai pertandingan berakhir dengan kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya 2-3.

Saat itu, suporter Aremania yang tak terima tim kebanggaannya itu kalah di kandang Singo Edan hendak protes kepada pemain dan manajemen Arema FC.

Baca juga: Soal Tragedi Kanjuruhan, Kapolri Janji Usut Tuntas dan Cari Siapa yang Bertanggungjawab

Tembakan gas air mata

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Nico Afinta mengatakan, peristiwa bermula saat suporter Aremania merangsek turun ke lapangan dengan cara meloncati pagar karena tidak terima atas kekalahan Arema FC dari Persebaya.

"Mereka turun untuk tujuan mencari pemain dan pihak manajemen, kenapa bisa kalah," kata dia, Minggu.

Namun, gelombang suporter yang turun ke lapangan terus mengalir sehingga petugas berupaya menghalau mereka dengan menembakkan gas air mata.

"Sehingga terpaksa jajaran keamanan menembakkan gas air mata," jelas dia.

Menurut Nico, penembakan gas air mata kepada suporter Aremania di atas tribun saat kericuhan sudah sesuai prosedur.

Hal itu sebagai upaya mencegah serangan suporter yang merangsek turun ke lapangan dan berbuat anarkis.

"Sehingga, para suporter berlarian ke salah satu titik di pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah banyak yang mengalami sesak napas," ungkap dia.

Namun, Nico memastikan bahwa dari sekitar 42.288 suporter yang memenuhi tribun, tidak semuanya turun ke dalam lapangan.

"Hanya sebagian yang turun ke lapangan. Sekitar 3.000 suporter," jelas dia.

Nico beranggapan seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi.

"Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," imbuh dia.

Baca juga: Manajemen dan Pemain Arema FC Akan Kunjungi Korban Tragedi Kanjuruhan

Ratusan nyawa hilang

Sebelumnya, Nico menyebut ada 127 korban tewas atas insiden tersebut, dua di antaranya anggota kepolisian.

"Dari jumlah itu, 34 orang tewas di Stadion Kanjuruhan dan 93 orang lainnya tewas di rumah sakit," jelas dia.

Selain itu, juga terdapat 180 orang suporter yang saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kemudian, ada 13 kendaraan mengalami kerusakan akibat amukan massa suporter Aremania pada kesempatan itu. Sebanyak 10 mobil dinas Polri, yang terdiri dari mobil Brimob, K-9, dan tiga di antaranya mobil pribadi," kata dia.

Sementara itu, hingga Minggu (2/9/2022) sore, jumlah suporter Aremania yang meninggal dunia akibat kerusuhan terus bertambah.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak menyebut, hingga Minggu pukul 14.53 WIB, total jumlah meninggal dunia tercatat 131 orang, luka berat 31 orang, sementara luka ringan-sedang sebanyak 253 orang.

"Data tersebut dari Dinkes Kabupaten Malang dan Dinkes Kota Malang, data bersifat fluktuatif," kata Emil, Minggu sore.

Menurut dia para korban tersebar dan dirawat di 22 lokasi rumah sakit dan layanan kesehatan di wilayah kabupaten dan Kota Malang.

Emil mengaku langsung turun ke sejumlah rumah sakit di kabupaten dan Kota Malang untuk melihat para korban sekaligus memastikan data korban.

Dia menyimpulkan hasil dari data korban yang beredar berpotensi ganda.

"Data korban yang beredar berpotensi ganda, lebih baik mengacu data dari Dinkes Kabupaten dan Kota Malang," terang dia.

Baca juga: 8 Fakta Stadion Kanjuruhan, Kandang Arema FC yang Jadi Kebanggan Aremania

Gas air mata jadi penyebab

Salah satu saksi mata, Dwi menduga banyaknya korban yang berjatuhan akibat tembakan gas air mata sehingga banyak suporter mengalami sesak napas.

"Selain itu saya lihat ada banyak orang terinjak-injak, saat suporter berlarian akibat tembakan gas air mata," ungkap Dwi saat ditemui di Stadion Kanjuruhan, Sabtu.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki, Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor Andi Hartik, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Surabaya
Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com