KOMPAS.com - "Ya Allah, Le (nak)," kata Sugianto sambil menangis kala menatap wajah pucat anaknya, M. Nizamudin (15), di selembar kertas HVS ukuran A4, Minggu (2/10/2022).
Nizamudin menjadi salah satu dari 125 korban meninggal dunia akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai laga lanjutan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).
Tangis Sugianto kembali meledak ketika Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghampirinya di kursi ruang tunggu Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Malang.
"Ini anak saya bu. Masih SMP bu," ujar Sugianto sambil memperlihatkan foto sang anak di kertas HVS kepada Khofifah, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (3/10/2022).
Warga Pasuruan itu mengungkapkan, Nizamudin sebelumnya memang telah berencana berangkat ke Malang untuk menyaksikan langsung duel Arema FC vs Persebaya.
Baca juga: Duka Mendalam Arif Junaedi Anaknya Jadi Korban Kerusuhan Kanjuruhan
Sugianto menuturkan, awalnya dia hendak melarang putra bungsunya itu datang ke stadion, namun dia pun tidak mau Nizamudin menjadi sedih karena tidak bisa menonton langsung pertandingan tersebut bersama teman-temannya.
"Banyak temannya, sekira 10 orang datang ke rumah (menjemput Nizamudin)," paparnya.
Sebelumnya, Sugianto sempat mencoba menghubungi anaknya melalui telepon pada pukul 18.00 WIB, dua jam sebelum pertandingan dimulai.
Tak sempat mengangkat telepon dari sang ayah, Sugianto mengisahkan, Nizamudin mengirim pesan teks kepadanya melalui WhatsApp (WA).
"Terakhir komunikasi waktu hampir pertandingan (dimulai). Sempat saya telepon, tapi tidak terangkat," ucap Sugianto.
Baca juga: Janji Kapolri Listyo Sigit Usai Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
"Cuma dia WA 'ada apa pak?', setelah itu tidak ada kontak lagi, sampai pagi tadi jadi mayat," kenangnya.
Hingga teman-teman sang anak yang juga berangkat menyaksikan pertandingan mengabarkan bahwa Nizamudin hilang dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
"Saya tahu dari teman-temannya yang mengajak (Nizamudin) pada Sabtu (1/10/2022) sore itu," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.