Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen dan Pemain Arema FC Akan Kunjungi Korban Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 02/10/2022, 20:14 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022), usai laga lanjutan Liga 1 antara Arema vs Persebaya.

Kerusuhan tersebut mengakibatkan banyak orang terluka ringan hingga berat bahkan meninggal dunia.

Data dari Dinkes Kabupaten Malang dan Dinkes Kota Malang menyatakan sebanyak 131 orang meninggal dunia, 31 orang luka berat, dan 253 orang luka ringan-sedang. 

Dilansir dari regional.kompas.com, Minggu (2/10/2022), saat ini, para korban mendapat perawatan di 22 lokasi rumah sakit dan layanan kesehatan di wilayah kabupaten dan Kota Malang.

Baca juga: Alasan PT LIB serta Panpel Tetap Gelar Laga Arema FC vs Persebaya pada Malam Hari

Manajemen dan pemain Arema FC akan datangi korban

Manajemen dan pemain Arema FC berencana mendatangi satu per satu korban tragedi Kanjuruhan pada Senin (3/10/2022).

"Insya Allah besok pemain kami ajak bareng ke para korban," kata Manajer tim Arema FC, Ali Rifki di Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022), dikutip dari Antara.

Ali Rifki mengungkapkan, pihak manajemen dan pemain syok dengan kericuhan di Stadion Kanjuruhan yang merenggut lebih dari seratus nyawa.

"Saya kira tim semua, pemain, syok semua. Semua tidak menginginkan ini," ujarnya.

Ia pun menegaskan, manajemen Arema FC tidak mempedulikan sanksi yang diterima dari PSSI sebagai imbas kericuhan tersebut.

Baca juga: Manajer Arema FC Angkat Bicara Soal Tragedi Kanjuruhan: Kami Tidak Pikirkan Sanksi

"Saya dari manajemen tidak peduli dan tidak memikirkan sanksi. Yang kami pikirkan keluarga korban dan korban yang akan kita datangi satu per satu," tegasnya.

"Turut berduka cita, sesuatu hal yang tidak kita inginkan bersama. Banyak yang meninggal, saya ikut mengangkat jenazah," ucap Ali Rifki sambil terisak.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan ini berawal dari beberapa pendukung Arema, yang kecewa karena tim kesayangannya kalah dari sang rival, merangsek masuk ke lapangan usai wasit meniup peluit panjang tanda laga berakhir.

Aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri pun berupaya mengamankan situasi, salah satunya dengan menembakkan gas air mata.

Nahas, kepulan gas air mata tersebut menyebabkan banyak supporter yang masih berada di dalam stadion mengalami sesak napas.

Baca juga: Kami Turun ke Lapangan Cuma Mau Protes kepada Pemain dan Manajemen Arema

Para supporter berusaha keluar dari stadion untuk menyelamatkan diri, namun korban berjatuhan akibat sesak napas dan terinjak-injak.

Sumber: Kompas.com | Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Robertus Belarminus | Sumber: Antara | Penulis: Abdul Hakim/Willy Irawan | Editor: Fitri Supratiwi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Surabaya
RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

Surabaya
Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Surabaya
Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Surabaya
Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Surabaya
Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Surabaya
Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Surabaya
Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Surabaya
Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Surabaya
Kronologi Kebakaran GM Plaza Lumajang, Api dari Lobi di Lantai 2

Kronologi Kebakaran GM Plaza Lumajang, Api dari Lobi di Lantai 2

Surabaya
Bupati Lamongan Daftar Penjaringan PDI-P untuk Maju Lagi di Pilkada 2024

Bupati Lamongan Daftar Penjaringan PDI-P untuk Maju Lagi di Pilkada 2024

Surabaya
Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Puncak Peringatan Hari Otoda di Surabaya

Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Puncak Peringatan Hari Otoda di Surabaya

Surabaya
1.370 Warga Blitar Terjangkit DBD dalam 4 Bulan Terakhir, 7 Meninggal

1.370 Warga Blitar Terjangkit DBD dalam 4 Bulan Terakhir, 7 Meninggal

Surabaya
Wartawan Trans Media Dipiting hingga Ditantang Duel oleh Oknum Satpam saat Meliput Kebakaran di GM Plaza Lumajang

Wartawan Trans Media Dipiting hingga Ditantang Duel oleh Oknum Satpam saat Meliput Kebakaran di GM Plaza Lumajang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com