Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nyawa Itu Lebih Berharga dari Sepak Bola"

Kompas.com - 02/10/2022, 16:23 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Tragedi Kanjuruhan Malang, yang menewaskan lebih dari seratus suporter Arema, membuat Bonek, pendukung Persebaya Surabaya, berduka.

Untuk diketahui, selama ini Arema dan Persebaya beserta suporternya dikenal memiliki rivalitas tinggi.

"Kami Bonek menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan," ujar koordinator Green Nord, Husein Ghozali, Minggu (2/10/2022), dikutip dari Surya.

Pria yang kerap disapa Cak Cong ini berharap agar semua pihak mengesampingkan bendera komunitas atau kepentingan lainnya atas tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Khofifah Sebut Korban Jiwa Kerusuhan di Kanjuruhan Bertambah Jadi 129 Orang

 

Ia mengatakan, tragedi Kanjuruhan merupakan tragedi kemanusiaan dan kemanusiaan di atas segalanya.

"Nyawa itu lebih berharga dari sepak bola, makanya kami sangat menyayangkan adanya korban, semoga ini yang terakhir," ucapnya.

Sebagai ungkapan duka terhadap korban tragedi Kanjuruhan, Green Nord akan menggelar shalat gaib.

"Teman-teman dari komunitas kami akan menggelar salat gaib dan pembacaan tahlil dan Yasin. Ini akan tersebar di masing-masing tempat komunitas," tuturnya, dilansir dari Tribun Jatim.

Baca juga: Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Malang, 127 Orang Meninggal Dunia

Jadi bahan evaluasi

Cak Cong pun meminta agar tragedi Kanjuruhan menjadi bahan evaluasi bagi panitia penyelenggara, PT Liga Indonesia Baru (LIB), tim keamanan, broadcaster, hingga suporter.

Menurutnya, ada sejumlah hal yang harus dibenahi, di antaranya segi keamanan hingga waktu bermain.

"Bagi operator, untuk pertandingan besar yang rawan ini kenapa harus dilakukan malam hari? Untuk broadcaster kenapa harus mengejar rating saja? Untuk keamanan, bagaimana SOP dalam menghalau massa? Apalagi banyak stadion yang kurang dalam mitigasi bencana atau peristiwa darurat," ucapnya.

"Jangan pernah menganggap nyawa itu murah," tandasnya.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, Saksi Mata: Banyak Orang Terinjak Saat Gas Air Mata Ditembakkan

 

Tragedi Kanjuruhan, 129 orang meninggal dunia

Sejumlah Aremania tabur bunga dan doa bersama di Monumen Singo Tegar untuk mengenang korban kerusuhan sepak bola pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/9/2022) malam.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Sejumlah Aremania tabur bunga dan doa bersama di Monumen Singo Tegar untuk mengenang korban kerusuhan sepak bola pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/9/2022) malam.

Tragedi Kanjuruhan mengakibatkan 129 orang meninggal dunia.

Insiden terjadi usai laga Liga 1 Indonesia antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Baca juga: Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Malang, Kapolda Jatim Sebut Tembakan Gas Air Mata Sesuai Prosedur

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan, dari 129 korban jiwa, dua di antaranya adalah anggota kepolisian.

"Semua jenazah korban saat ini dievakuasi di beberapa rumah sakit di Kepanjen dan Kota Malang," terangnya saat berkunjung ke Markas Kepolisian Resor (Polres) Malang, Minggu.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, Tofan Selamat, Sempat Sesak Napas Usai Hirup Gas Air Mata dan Sulit Dapat Jalan Keluar

Ia menjelaskan, dari 129 korban jiwa, 18 belas di antaranya belum diketahui identitasnya.

Korban yang belum diketahui identitasnya telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang, Imron Hakiki | Editor: Andi Hartik)

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Ungkapan Bonek Kepada Korban Meninggal Akibat Rusuh Kanjuruhan Usai Arema FC vs Persebaya

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kesampingkan Rivalitas, Bonek Bakal Gelar Salat Gaib untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com