Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Riyan yang Alami Patah Tulang Saat Mencoba Keluar dari Stadion Kanjuruhan: Saya Jatuh dan Terinjak-injak

Kompas.com - 02/10/2022, 16:13 WIB

KOMPAS.com - Riyan Dwi Cahyo, warga Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim), menjadi salah satu korban selamat dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Sabtu (1/10/2022).

Di tengah kepanikan dan hujan gas air mata yang ditembakkan polisi, Riyan terjatuh saat mencoba keluar dari stadion.

"Setelah jatuh, saya terinjak-injak supporter lain, sampai saya mengalami patah tulang. Saat itu, saya berada di tribun timur," kata Riyan.

Untungnya, Riyan yang dalam kondisi sesak napas akibat menghirup gas air mata berhasil dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

"Waktu itu sebenarnya saya bersama teman perempuan namun dia tidak tahu di mana keberadaannya hingga pasca terjatuh dan terinjak-injak," ungkapnya.

Baca juga: Korban Selamat Kerusuhan di Kanjuruhan Ungkap Alasannya Turun ke Lapangan Usai Laga Arema Vs Persebaya

Penjelasan dokter RSUD

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Dr Bobby Prabowo, mengungkapkan penyebab yang dialami kebanyakan korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Dia mengatakan, rata-rata korban yang dievakuasi ke RSUD Kanjuruhan mengalami sesak napas, trauma, dan luka akibat terinjak-injak.

"Mungkin karena kekurangan oksigen karena terlalu banyaknya orang yang ada di situ, dan juga mungkin terdampak karena asap. Itu semua kompilasi yang memperberat kondisi," kata Bobby, Minggu (2/10/2022).

Akan tetapi, Bobby menyarankan agar dilakukan kajian mendalam untuk mengetahui penyebab utama meninggalnya para korban tersebut.

"Itu kompilasi. Jadi gangguan pernapasan akibat asap, kemudian juga terinjak-injak, kurangnya oksigen, jadi satu. Ini yang nanti kita buktikan di dalam pemeriksaan," ujar Bobby.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, Tofan Selamat, Sempat Sesak Napas Usai Hirup Gas Air Mata dan Sulit Dapat Jalan Keluar

Bobby menuturkan, saat ini pihak kepolisian tengah melakukan uji forensik untuk mengetahui penyebab tewasnya para korban.

"Nanti kalau sampai kajian-kajian ada tim nya sendiri, kita (pihak RSUD) hanya memberikan data-data dari hasil pemeriksaan korban di rumah sakit kami," pungkasnya.

Sebelumnya, 129 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Kericuhan terjadi usai laga lanjutan Liga 1 antara Arema vs Persebaya yang dimenangkan oleh tim tamu dengan skor 2-3.

Kecewa dengan kekalahan tim kesayangannya, sejumlah pendukung Arema merangsek masuk ke dalam lapangan pertandingan.

Baca juga: Wali Kota Surabaya Ucapkan Belasungkawa Atas Tragedi di Kanjuruhan, Siap Beri Bantuan Kemanusiaan

Melihat kondisi tersebut, aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri mencoba mengamankan situasi.

Selain melakukan pemukulan terhadap sejumlah suporter, berdasarkan video kericuhan yang beredar di media sosial, polisi pun tampak menembakkan gas air mata,. termasuk ke arah tribun yang dipadati oleh pendukung Arema.

Dalam kondisi panik, para supporter berusaha menyelamatkan diri dengan mencoba keluar dari stadion.

Namun, banyaknya orang yang mencoba keluar di tengah merebaknya gas air mata di dalam stadion membuat banyak korban berjatuhan akibat sesak napas, terjatuh, serta terinjak-injak.

Penulis: Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor: Khairina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Khofifah: Stok Hewan Kurban di Jatim Melimpah, Aman dari PMK dan LSD

Khofifah: Stok Hewan Kurban di Jatim Melimpah, Aman dari PMK dan LSD

Surabaya
Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Mengapung di DAS Brantas Kota Malang

Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Mengapung di DAS Brantas Kota Malang

Surabaya
Tangis Histeris Keluarga Apris, Sopir Taksi Online yang Tewas di Tangan Penumpang: Mengapa Kamu Bunuh?

Tangis Histeris Keluarga Apris, Sopir Taksi Online yang Tewas di Tangan Penumpang: Mengapa Kamu Bunuh?

Surabaya
Gempa M 6 Pacitan, BPBD Jatim Tak Terima Laporan Korban Maupun Kerusakan

Gempa M 6 Pacitan, BPBD Jatim Tak Terima Laporan Korban Maupun Kerusakan

Surabaya
Kondisi Pedangdut Difarina Indra Usai Alami Kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto

Kondisi Pedangdut Difarina Indra Usai Alami Kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto

Surabaya
Motif Pembunuhan Sopir Taksi 'Online' di Malang, Pelaku Ingin Kuasai Mobil karena Terlilit Utang

Motif Pembunuhan Sopir Taksi "Online" di Malang, Pelaku Ingin Kuasai Mobil karena Terlilit Utang

Surabaya
Mayat Mahasiswi di Dalam Koper, Korban Diduga Dibunuh oleh Guru Les Musiknya

Mayat Mahasiswi di Dalam Koper, Korban Diduga Dibunuh oleh Guru Les Musiknya

Surabaya
BPBD Pacitan Belum Terima Laporan Kerusakan akibat Gempa M 6,0

BPBD Pacitan Belum Terima Laporan Kerusakan akibat Gempa M 6,0

Surabaya
Rumah Warga di Banyuwangi Rusak akibat Diguyur Hujan, Pemilik Terluka

Rumah Warga di Banyuwangi Rusak akibat Diguyur Hujan, Pemilik Terluka

Surabaya
Bus Mira Masuk ke Sungai di Ngawi, 1 Orang Luka Berat

Bus Mira Masuk ke Sungai di Ngawi, 1 Orang Luka Berat

Surabaya
Mayat Dalam Koper di Mojokerto Diduga Mahasiswi yang Hilang Sejak Mei

Mayat Dalam Koper di Mojokerto Diduga Mahasiswi yang Hilang Sejak Mei

Surabaya
Mayat Perempuan Dalam Koper di Mojokerto Diduga Korban Pembunuhan

Mayat Perempuan Dalam Koper di Mojokerto Diduga Korban Pembunuhan

Surabaya
Mayat Perempuan Ditemukan Dalam Koper di Jurang Gajah Mungkur Mojokerto

Mayat Perempuan Ditemukan Dalam Koper di Jurang Gajah Mungkur Mojokerto

Surabaya
2 Tenaga Honorer PN Bondowoso Jalin Hubungan Terlarang sampai Hamil, Kini Menanti Sanksi

2 Tenaga Honorer PN Bondowoso Jalin Hubungan Terlarang sampai Hamil, Kini Menanti Sanksi

Surabaya
3 Bocah Tenggelam di Kolam Renang Milik Pemkab, Bupati Trenggalek Minta Maaf

3 Bocah Tenggelam di Kolam Renang Milik Pemkab, Bupati Trenggalek Minta Maaf

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com