Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kanjuruhan Malang, Tofan Selamat, Sempat Sesak Napas Usai Hirup Gas Air Mata dan Sulit Dapat Jalan Keluar

Kompas.com - 02/10/2022, 14:33 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Penjelasan polisi soal tembakan gas air mata

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Nico Afinta menyampaikan, gas air mata terpaksa dilepaskan untuk menghalau suporter Arema yang merangsek ke lapangan.

"Mereka turun untuk tujuan mencari pemain dan pihak manajemen, kenapa bisa kalah," terangnya dalam konferensi pers di Markas Kepolisian Resor (Polres) Malang, Minggu pagi.

Lantaran gelombang suporter semakin banyak, polisi berupaya menghalau mereka menggunakan gas air mata.

"Sehingga, para suporter berlarian ke salah satu titik di pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah banyak yang mengalami sesak napas," jelasnya.

Baca juga: Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Malang, 127 Orang Meninggal Dunia

Nico mengungkapkan, dari sekitar 42.288 suporter yang memenuhi tribun Stadion Kanjuruhan, tidak semuanya turun ke lapangan.

"Hanya sebagian yang turun ke lapangan. Sekitar 3.000 suporter," bebernya.

Ia menyatakan bahwa ditembakkannya gas air mata ke arah tribun Aremania ketika terjadi kericuhan sudah sesuai prosedur.

"Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," sebutnya.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, Saksi Mata: Banyak Orang Terinjak Saat Gas Air Mata Ditembakkan

129 orang meninggal dunia

Suasana kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).KOMPAS.COM/Imron Hakiki Suasana kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memaparkan bahwa terdapat 129 korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan Malang. Dari jumlah tersebut, dua di antaranya adalah anggota kepolisian.

"Semua jenazah korban saat ini dievakuasi di beberapa rumah sakit di Kepanjen dan Kota Malang," ujarnya saat berkunjung ke Markas Kepolisian Resor (Polres) Malang, Minggu.

Khofifah membeberkan, dari 129 korban jiwa, 18 belas di antaranya belum diketahui identitasnya.

Korban yang belum diketahui identitasnya telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Malang. Sebab, untuk korban jiwa yang belum diketahui identitasnya dikumpulkan di RSSA.

Baca juga: Kerusuhan di Kanjuruhan, Tembakan Gas Air Mata yang Membuat Suporter Sesak Napas dan Terinjak

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang, Imron Hakiki; Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor: Andi Hartik)

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Dirut RSUD Kanjuruhan Ungkap Faktor Kematian Aremania Usai Tonton Arema FC vs Persebaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com