Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kanjuruhan Malang, Tofan Selamat, Sempat Sesak Napas Usai Hirup Gas Air Mata dan Sulit Dapat Jalan Keluar

Kompas.com - 02/10/2022, 14:33 WIB

KOMPAS.com - Tragedi Kanjuruhan Malang mengakibatkan 129 orang meninggal dunia.

Peristiwa kelam itu terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Baca juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan: Dari Kronologi hingga Perkara Gas Air Mata

Seorang suporter Arema, Tofan Zulkarnain, hadir di stadion pada malam itu. Tofan merupakan salah satu korban selamat dari tragedi Kanjuruhan Malang.

Warga Kota Malang ini menceritakan detik-detik ia menyelamatkan diri dari insiden tersebut.

Waktu itu, sejumlah suporter mulai memasuki lapangan. Beberapa saat kemudian, polisi menembakkan gas air mata, salah satunya ke arah tribun 14, tempat Tofan menonton pertandingan Derbi Jawa Timur.

Baca juga: Pasutri Aremania Tewas dalam Kerusuhan di Kanjuruhan, Anak Selamat Usai Ditolong Polisi

Akibat menghirup gas air mata, Tofan mengalami sesak napas.

"Saya waktu itu tidak turun ke lapangan. Ada tembakan gas air mata ke arah saya," ujarnya, Minggu (2/10/2022), dikutip dari Surya.

Tofan kemudian mencoba menyelamatkan diri. Namun, ia mengaku kesulitan mendapatkan jalan keluar dari stadion.

"Waktu itu saya melihat ada korban lain yakni anak kecil tepat di sebelah saya. Sepertinya anak kecil itu selamat. Saya memang sulit bernapas karena gas itu," ucapnya.

Karena mengalami gangguan pernapasan, Tofan dan kawannya dievakuasi ke rumah sakit.

Baca juga: Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Malang, Kapolda Jatim Sebut Tembakan Gas Air Mata Sesuai Prosedur

Buka pagar pembatas tribun

Kisah lain dituturkan Doni, korban selamat lainnya dari tragedi Kanjuruhan Malang.

Doni mengatakan, kericuhan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Ia awalnya melihat dua suporter turun ke lapangan. Tak berselang lama, suporter lainnya mengikuti masuk ke lapangan. Polisi lantas menghalau massa yang turun memakai gas air mata.

"Awalnya gas air mata di lapangan dulu. Kemudian (ditembak) ke arah tribun pintu 12, saya sama lainnya di pintu 14, gas air matanya kena angin kan jadi nyebar," ungkapnya, Minggu.

Dia menuturkan, ada sekitar 20 orang di lingkungan rumahnya yang turut bertandang ke Stadion Kanjuruhan. Beberapa di antaranya anak kecil.

"Alhamdulillah selamat semua, tiga anak kecil. Termasuk anak saya laki masih 10 tahun sama yang perempuan tetangga umurnya hampir sama. Anak saya, saya tolong sampai buka pagar pembatas tribun yang di samping-samping mas," tuturnya.

Baca juga: Khofifah Sebut Korban Jiwa Kerusuhan di Kanjuruhan Bertambah Jadi 129 Orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pelaku Perusakan Mobil Ambulans RSUD Sampang Minta Maaf

Pelaku Perusakan Mobil Ambulans RSUD Sampang Minta Maaf

Surabaya
Penangkapan Terduga Teroris di Tulungagung, Warga Kaget Sosok Ramah dan Cerdas Itu Diringkus Densus

Penangkapan Terduga Teroris di Tulungagung, Warga Kaget Sosok Ramah dan Cerdas Itu Diringkus Densus

Surabaya
320 Guru Honorer Lolos PPPK di Situbondo Tak Diangkat Jadi ASN, Ini Penjelasan Sekda

320 Guru Honorer Lolos PPPK di Situbondo Tak Diangkat Jadi ASN, Ini Penjelasan Sekda

Surabaya
Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Keluarga Lapor Polisi

Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Keluarga Lapor Polisi

Surabaya
2 Pembunuh Siswi SMP di Surabaya Divonis 9 dan 4 Tahun Penjara

2 Pembunuh Siswi SMP di Surabaya Divonis 9 dan 4 Tahun Penjara

Surabaya
Istri Mendiang Munir, Suciwati Sesalkan Mangkraknya Museum HAM di Kota Batu

Istri Mendiang Munir, Suciwati Sesalkan Mangkraknya Museum HAM di Kota Batu

Surabaya
2 Jemaah Haji Asal Lamongan Meninggal Dunia di Tanah Suci

2 Jemaah Haji Asal Lamongan Meninggal Dunia di Tanah Suci

Surabaya
Mayat Pria Bertato Bunga Mengapung di Sungai Surabaya, Polisi: Identitas Masih Misterius

Mayat Pria Bertato Bunga Mengapung di Sungai Surabaya, Polisi: Identitas Masih Misterius

Surabaya
Terserang Penyakit Langka Atresia Bilier, Balita Asal Madiun Meninggal Dunia

Terserang Penyakit Langka Atresia Bilier, Balita Asal Madiun Meninggal Dunia

Surabaya
Misteri Hilangnya 'Driver Online' Saat Antar Penumpang ke Pantai Balekambang

Misteri Hilangnya "Driver Online" Saat Antar Penumpang ke Pantai Balekambang

Surabaya
Duduk di Rel, Nenek di Madiun Tewas Tertabrak KA Bangunkarta

Duduk di Rel, Nenek di Madiun Tewas Tertabrak KA Bangunkarta

Surabaya
Perjuangan Cak Pir, Marbut Masjid di Jombang yang Akhirnya Bisa Naik Haji

Perjuangan Cak Pir, Marbut Masjid di Jombang yang Akhirnya Bisa Naik Haji

Surabaya
Diduga gara-gara Pakai Kaus Perguruan Lain, Tukang Las di Gresik Dikeroyok Pesilat

Diduga gara-gara Pakai Kaus Perguruan Lain, Tukang Las di Gresik Dikeroyok Pesilat

Surabaya
Polisi Sebut Ibu Balita yang Dibunuh Pengasuh di Sidoarjo Tak Lakukan Penelantaran

Polisi Sebut Ibu Balita yang Dibunuh Pengasuh di Sidoarjo Tak Lakukan Penelantaran

Surabaya
Kebakaran Hutan Arjuno-Welirang Diduga akibat Ulah Pemburu Liar, Pengelola Lapor Polisi

Kebakaran Hutan Arjuno-Welirang Diduga akibat Ulah Pemburu Liar, Pengelola Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com