KOMPAS.com - Dua pemuda asal Probolinggo, Jawa Timur, mengaku kehilangan temannya saat terjadi kerusuhan di Pintu 12 Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Dilansir dari Surya.co.id, dua pemuda yang bernama Haidullah dan Rizak itu tampak mendatangi RS Wava Husada Kepanjen.
"Saya nyari teman saya. Kemarin terpisah," jelas Haidullah pada suryamalang.com di RS Wava.
Baca juga: Brigadir Andik Korban Tragedi di Kanjuruhan Malang, Diduga Terjebak di Tribun Atas
Haidullah mengaku sudah mencoba menelepon ponsel temannya itu. Namun hanya terdengar suara dering dan tak ada jawaban.
"Semoga hanya kesasar saja. Soalnya dia hanya membawa HP dan tidak ada identitasnya," katanya.
Haidullah sampai saat ini memilih menanti kabar temannya itu dan tak pulang ke Probolinggo.
Sebelumnya mereka sudah mencari ke RSUD Kanjuruhan, untuk mencari keberadaan temannya itu.
"Semoga teman saya ditemukan dan hanya kesasar," kata dia.
Baca juga: Update Kerusuhan Suporter di Malang, Cerita Saksi Mata hingga Respons Presiden Jokowi
Haidullah lalu menceritakan, saat pertandingan Arema vs Persebaya, dirinya dan dua rekannya duduk di tribun pintu 12.
Ketiganya sengaja datang ke laga itu pada Sabtu pagi (1/10/2022) dan langsung menuju ke Stadion Kanjuruhan.
Setelah itu, kerusuhan terjadi saat Arema FC kalah dengan skor 2-3 dari Persebaya Surabaya.
Tiba-tiba sejumlah suporter merangsek turun ke lapangan. Lalu ada tembakan gas air mata dari polisi ke arah suporter di Pintu 12.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.