Menurut Nico, peristiwa itu bermula saat suporter Aremania merangsek turun ke lapangan dengan cara meloncati pagar, karena tidak terima atas kekalahan Arema FC atas Persebaya.
"Mereka turun untuk tujuan mencari pemain dan pihak manajemen, kenapa bisa kalah," katanya.
Jajaran keamanan pun berupaya menghalau suporter tersebut, namun gelombang suporter yang turun ke lapangan terus mengalir.
"Sehingga terpaksa jajaran keamanan menembakkan gas air mata," jelasnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 02 Oktober 2022: Pagi Berawan dan Sore Hujan Ringan
Dwi, salah satu saksi mata saat insiden itu, menduga banyaknya korban yang berjatuhan akibat tembakan gas air mata. Menurut Dwi, banyak suporter yang mengalami sesak napas.
"Selain itu saya lihat ada banyak orang terinjak-injak, saat suporter berlarian akibat tembakan gas air mata," ungkap Dwi saat ditemui di Stadion Kanjuruhan, Sabtu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.